Connect with us

CARI TAHU

Tes CPNS Kemenkes di UPT BKN Ternate Disiplin Protokol Kesehatan

Tes SKD CPNS di UPT BKN Ternate diikuti oleh 113 peserta yang terbagi ke dalam 4 sesi. Setiap peserta harus disiplin protokol kesehatan yang ketat setelah berada di dalam lingkup Kantor BKN Ternate.

Published

on

PANTAU24.COM-Segala kegiatan yang melibatkan banyak orang di masa pandemi Covid-19 harus dilakukan dengan protokol kesehatan, termasuk tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2021 di UPT Badan Kepegawaian Negara (BKN) Ternate.

Tes SKD CPNS di UPT BKN Ternate diikuti oleh 113 peserta yang terbagi ke dalam 4 sesi. Setiap peserta harus disiplin protokol kesehatan yang ketat setelah berada di dalam lingkup Kantor BKN Ternate.

“Secara umum pelaksanaan tes CPNS di Maluku Utara terkendali dari sisi kepesertaan semua peserta dicek suhu tubuhnya sebelum masuk gedung tes dan sebelum masuk ruangan tempat tes,” ucap Wakil Ketua Panitia Seleksi SKD CPNS Kemenkes Ternate, Wahyudi di UPT BKN Ternate, Sabtu (8/9).

Sabtu siang (18/9), nampak peserta tes SKD CPNS Kemenkes menunggu giliran masuk untuk melaksanakan tes SKD. Mereka harus diperiksa suhu tubuhnya terlebih dahulu. Setelah suhu tubuh diketahui di bawah 37 °C, peserta harus menggunakan hand sanitizer yang disediakan di meja registrasi.

Setelah itu peserta melakukan registrasi dengan mengantre dan berjarak 1 hingga 1,5 meter. Setelah itu peserta akan menuju ruang ujian, namun sebelum masuk ruang ujian mereka disarankan untuk mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.

Fakta menarik dan bermanfaat

Selanjutnya peserta diperiksa suhu tubuhnya kembali karena kemungkinan suhu peserta naik karena menunggu antrian di tenda sebelumnya. Setelah peserta memenuhi semua standar protokol kesehatan, baru peserta bisa masuk ke ruang ujian.

Kepala UPT BKN Ternate, Mohamad Recy Lahay mengatakan sebelum ujian pun peserta diharuskan untuk mengisi kartu deklarasi sehat yang ada di portal SSCASN. Kartu deklarasi tersebut menyatakan yang bersangkutan sehat dan tidak melakukan perjalanan selama 14 hari, dan tidak kontak erat dengan penderita Covid-19.

Peserta juga disarankan untuk mengikuti tes PCR atau antigen. Kalau dinyatakan reaktif atau positif peserta disarankan untuk melapor ke instansi pilihan peserta agar tes SKD dijadwalkan ulang.

“Ketika ada peserta dengan suhu yang tinggi, pertama-tama mungkin suhu di Ternate panas jadi kami menganjurkan untuk istirahat di ruangan yang telah disediakan. Terus kami melakukan wawancara singkat mengenai keadaan dia seperti apa, kalau indikasi suhunya demam kami sarankan untuk tidak mengikuti tes pada hari itu dan kami minta ke tim kesehatan untuk merekomendasikan penjadwalan ulang untuk tes,” katanya.

Namun ketika peserta tidak demam, pihak panitia akan menyarankan untuk meminum air mineral, menunggu dan membuka semua atribut yang dipakai seperti jaket atau topi dan lain sebagainya sehingga suhunya bisa turun.

Hari itu Kemenkes mendapatkan dua sesi yaitu sesi 3 dan 4. Recy mengaku sangat terbantu dengan adanya panitia dari Kementerian Kesehatan, karena pada hari ini terjadi penundaan sekitar 1 jam akibat terkendala sistem jaringan.

“Namun karena sigapnya teman-teman di Kementerian Kesehatan dan gesitnya mereka sehingga yang tadinya diperkirakan delay 1 jam sekarang hanya setengah jam,” katanya.

Pelaksanaan tes CPNS tahun ini dinilai ketat protokol kesehatan mengingat saat ini sedang terjadi pandemi Covid-19. Enjelina Kaghiade, peserta asal Manado, Sulawesi Utara itu mengaku pelaksanaan tes tahun ini diperketat dengan protokol kesehatan, namun demikian ia masih tetap bisa berkonsentrasi menyelesaikan tes SKD.

Enjelina yang merupakan peserta Nusantara Sehat individu yang ditempatkan di Puskesmas Gane Dalam, Kabupaten Kepulauan Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara mengaku keinginannya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah ingin mengabdikan dirinya secara penuh untuk pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia.

“Saya mau mengabdikan diri sesuai profesi saya sebagai tenaga perawat. Jadi pengabdian tanpa batas sesuai dengan profesi dan pembekalan oleh Kemenkes di Nusantara Sehat,” ucap Enjelina.