Connect with us

Minahasa Raya

Pengenalan SAR di Usia Dini, Pelajar Raudhatul Athfal se Minahasa Utara Kunjungi Basarnas Manado

Published

on

MINUT, PANTAU24.COM—Membekali anak usia dini terkait pemahaman tentang bahaya bencana atau musibah khususnya yang ada di sekitar kita sangatlah penting.

Menyikapi hal tersebut, sejumlah sekolah Raudhatul Athfal (RA) se Kabupaten Minahasa Utara (Minut) mengunjungi kantor Basarnas Manado, Jumat, 2 September 2022.
Masing-masing, RA Al Khairaat Tontalete, RA Al Khairaat Airmadidi Atas, RA Nurul Huda Kauditan dan RA Al Ikhlas Watudambo, dengan total 60 siswa siswi.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait kebencanaan kepada anak sedini mungkin.
Para siswa-siswi tampak antusias mengikuti materi pengenalan kebencanaan yang disampaikan instuktur. Salah satunya adalah pengenalan apabila terjadi gempa dan pengenalan alat-alat SAR yang sering di gunakan dalam operasi SAR.

Pada kesempatan tersebut, para orang tua murid dan guru-guru yang mendampingi juga mendapatkan bekal sedikit tentang bahaya saat terjadi bencana atau musibah.

Termasuk soal pertolongan pertama saat terjadi musibah untuk mengevakuasi dan penyelamatan diri sendri.
Kepala kantor Basarnas Manado, Monce Brury mengaku, pihaknya sangat terbuka lebar bagi masyarakat dan pelajar yang ingin mengenal tentang SAR, materi SAR dan penyelamatan pada saat terjadi bencana atau musibah.

Fakta menarik dan bermanfaat

“Silakan. Kami akan selalu ada untuk masyarakat guna penanggulangan bencana atau musibah yang memakan korban jiwa. Memang musibah yang terjadi setiap manusia tidak akan mengetahuinya akan tetapi dengan pengetahuan SAR yang didapat di Basarnas bisa untuk menjadi bekal untuk diri sendiri dan banyak orang,” kata Monce.

Pada kesempatan tersebut, dirinya juga sangat berterimakasih kepada pihak RA se Minahasa Utara yang sudah berkunjung ke Basarnas.

“Seperti inilah kami tunggu-tunggu kehadiran masyarakat di kantor Basarnas Manado. Dengan begini, risiko jatuhnya korban jiwa saat terjadi bencana dapat diminimalisir, dengan adanya pemahaman tentang kebencanaan kepada masyarakat,” pungkasnya.**