Connect with us

PERISTIWA

Tambahan Rumah Sakit Tak Akan Cukup Jika Prokes Diabaikan

Presiden Jokowi memerintahkan seluruh kementerian dan lembaga kembali mengampanyekan protokol kesehatan. Jajaran pemerintahan diminta bekerja sama dengan media massa untuk menyebarluaskan pesan tersebut.

Published

on

PANTAU24.COM-Penambahan rumah sakit seberapa banyak pun tidak akan pernah cukup menghadapi pandemi Covid-19 selama protokol kesehatan tak diterapkan dengan disiplin.
Hal itu disampaikan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Kabinet Terbatas seperti yang disampaikan ulang oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

“Beliau ingin memastikan bahwa rumah sakit-rumah sakit ini berapa pun ditambah tidak akan pernah cukup kalau di sisi hulunya tidak kita perketat,” kata Budi usai rapat terbatas dengan Jokowi, disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, 16 Juli 2021.

Atas dasar itu, kata dia, Presiden Jokowi memerintahkan seluruh kementerian dan lembaga kembali mengampanyekan protokol kesehatan. Jajaran pemerintahan diminta bekerja sama dengan media massa untuk menyebarluaskan pesan tersebut.

“Beliau ingin memastikan penerapan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan harus diperketat,” tutur Budi.

Di saat yang sama, pemerintah berusaha menambah kapasitas fasilitas kesehatan dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Budi menyebut pemerintah telah mengoperasikan Wisma Haji Pondok Gede untuk menampung 1.000 orang pasien Covid-19.

Fakta menarik dan bermanfaat

Pemerintah juga menambah 300 tempat tidur di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, untuk pasien Covid-19. Rumah Sakit Pertamina juga disiapkan menampung pasien Covid-19 dengan kapasitas 300-500 tempat tidur.

“Bekerja sama dengan Kementerian PUPR, sudah mengunjungi Bandung dan Jateng dan mengidentifikasi beberapa tempat untuk pembangunan rumah sakit lapangan untuk memberikan tambahan tempat tidur,” ujar mantan Wamen BUMN tersebut.

Sebelumnya, Indonesia mengalami krisis tempat tidur rumah sakit seiring lonjakan kasus Covid-19. Peningkatan kasus Covid-19 terjadi pasca libur panjang Idulfitri dan kemunculan varian baru virus Corona.

Pekan ini, seluruh provinsi di Pulau Jawa memiliki tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (bed occupancy rate/BOR) di atas 80 persen. Empat dari tujuh provinsi di Jawa dan Bali juga mengalami peningkatan BOR.

Bali jadi daerah dengan lonjakan BOR paling tinggi, naik dari 48,01 persen menjadi 64,42 persen. Kemudian ada Banten (90,77 persen ke 91,14 persen), D.I. Yogyakarta (88,96 persen ke 90,72 persen), dan Jawa Timur 80,70 persen ke 82,37 persen).

Tiga provinsi yang mengalami penurunan BOR adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. BOR di DKI Jakarta menurun dari 89,47 persen menjadi 85,91 persen sepekan terakhir, Jawa Barat turun dari 89,48 persen ke 86,66 persen, dan Jawa Tengah turun dari 86,78 persen menjadi 83,45 persen.

“[Bertambah] 56.757 [kasus], [total] 2.726.803,” demikian dikutip dari data Satgas Covid-19, Kamis, 15 Juli 2021.

Sementara, kasus sembuh harian bertambah 19.049 orang, sehingga totalnya mencapai 2.176.412 warga sembuh. Selain itu, kasus kematian bertambah 982, sehingga secara kumulatif kasusnya menembus 70.192 orang.

Satgas juga menyebut ada tambahan kasus aktif harian mencapai 36.726, sehingga totalnya mencapai 480.199 kasus. Sementara, angka suspek 209.186 dan pemeriksaan spesimen mencapai 249.059 sampel.