Connect with us

Bolmong

Dinkes Bolmong Lakukan Fogging di Tiga Desa Wilayah Kerja Puskesmas Tungoi

Penyemprotan asap mengandung bahan pestisida itu dilakukan menyusul ditemukannya kasus posifif DBD (demam berdarah dengue) di tiga desa tersebut.

Published

on

BOLMONG, PANTAU24 .COM-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) melakuan pengasapan (fogging) di tiga desa wilayah kerja Puskesmas Tungoi, Kecamatan Lolayan, Selasa, 14 Juni 2021.

Masing-masing, satu titik di Desa Mopait, dua titik di Desa Tungoi 1 dan 1 titik di Desa Tapa Aog.

Penyemprotan asap mengandung bahan pestisida itu dilakukan menyusul ditemukannya kasus posifif DBD (demam berdarah dengue) di tiga desa tersebut.

Sebelum dilakukan fogging, petugas Puskesmas Tungoi bersama aparat TNI/Polri terlebih dahulu menggelar aksi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di sekitar rumah penderita DBD.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bolmong, Yusuf Detu, PSN merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan DBD yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Fakta menarik dan bermanfaat

Penyemprotan asap, hanya untuk membunuh nyamuk dewasa. Sementara, jika jentik nyamuk tidak diberantas maka sia-sia saja.

“Sehingga diharapkan kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat untuk bersama-sama menjalankan program 3M. Yakni, menguras, menutup dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” kata Yusuf Detu.

Di sisi lain, terkait pelaksanaan fogging itu hanya jika ditemukan adanya kasus positif DBD. Syarat pelaksanaan fogging adalah, selain adanya kasus positif DBD, juga didukung hasil penyelidikan epidemiologi (PE) yang juga ditemukan adanya jentik nyamuk di rumah penderita DBD.

“Jadi yang difogging itu di rumah penderita hingga radius 100 meter. Sehingga mari kita semua bersama-sama dalam mencegah penularan DBD,” sahutnya.

Diketahui, pada minggu pertama Juni 2021, petugas Puskesmas Tungoi menemukan sebanyak 7 kasus DBD di Desa Kopandakan 2, Mopait, Tungoi 1, dan Tapa Aog.

Dari 7 kasus tersebut, empat diantaranya terkonfirmasi positif berdasarkan pemeriksaan laboratorium. Sementara, tiga lainnya hanya gejalah (suspect) dan telah dinyatakan sembuh.