Connect with us

Bolmong

Dinkes Bolmong: Lansia Jangan Takut Divaksin Covid-19

Ketakutan dan kekhawatiran tersebut dipicu oleh informasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), yang beredar luas di masyarakat. Padahal, hingga saat ini kasus KIPI yang dilaporkan hanya ringan dan sedang.

Published

on

vaksinasi di bolmong

BOLMONG, PANTAU24.COM-Dalam waktu dekat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) akan melaksanakan vaksinasi bagi lansia di daerah itu.

Berbekal 1.300 dosis vaksin merk sinovac yang baru tiba Selasa 25 Mei 2021, Dinkes Bolmong akan langsung action dengan target sasaran tenaga pendidik (guru) dan lansia di wilayah pantura yang terdiri dari Kecamatan Sangtombolang dan Kecamatan Poigar, serta di wilayah Kecamatan Passi dan Kecamatan Lolayan.

Di sisi lain, tak dipungkiri, hingga kini, masih banyak orang yang takut disuntik vaksin Covid-19 dengan berbagai alasan. Salah satunya adalah para lanjut usia (lansia).

Ketakutan dan kekhawatiran tersebut dipicu oleh informasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), yang beredar luas di masyarakat. Padahal, hingga saat ini kasus KIPI yang dilaporkan hanya ringan dan sedang.

“KIPI yang paling sering dilaporkan biasanya adalah demam dan pusing,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bolmong, Yusuf Detu.

Fakta menarik dan bermanfaat

Sehingga itu, Dinkes mengimbau masyarakat khususnya bagi lansia untuk tidak perlu khawatir terhadap vaksinasi Covid-19. Sebab, vaksin yang akan disuntikan sudah melalui berbagai tahapan termasuk uji klinis serta dinyatakan halal oleh majelis ulama. Sebelum vaksinasi, calon penerima vaksin juga akan melewati proses skrining.

“Sebelum di vaksin kan di cek dulu kondisi kesehatannya. Jadi ketika disuntikkan vaksin Covid-19 artinya tubuh siap menerima vaksin. Kalau ngantuk dan pusing sedikit, itu reaksi yang wajar,” sebut Yusuf Detu.

Oleh sebab itu masyarakat, khususnya lansia sebaiknya segera divaksinasi. Sebab walaupun banyak menghabiskan waktu di rumah, tapi tetap ada kemungkinan untuk tertular Covid-19 dari anggota keluarga yang lain.

“Lansia termasuk kelompok rentan yang berisiko tinggi kalau sampai tertular Covid-19,” tukasnya.