Connect with us

Bolmong

Penanganan Sampah Medis Puskesmas di Bolmong Tunggu Refocusing Anggaran

Dalam waktu dekat ini, akan bekerja sama dengan pihak ketiga terkait pengangkutan sampah medis di Puskesmas.

Published

on

penyimpanan sampah medis
Ilustrasi penyimpanan sampah medis. (foto:pantau24.com/marshal)

BOLMONG, PANTAU24.COM-Puskesmas di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) saat ini menyimpan hampir 1 ton sampah medis. Jumlah tersebut merupakan hasil penimbunan sampah medis selama 2 tahun terakhir. Yakni 2019 sebanyak 442 kilogram dan 2020 sebanyak 488 kilogram. Sehingga sesuai data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolmong, total sampah medis yang tersebar di 18 puskesmas di Bolmong sebanyak 930 kilogram.

Menurut Kepala Dinkes Bolmong, Erman Paputungan, upaya penyimpanan sampah medis di Puskesmas dilakukan lantaran belum adanya fasilitas pembakaran sampah (incinerator) yang memadai. Sehingga langkah satu-satunya adalah dengan menyimpan secara khusus.

“Selama proses penyimpanan, sampah-sampah itu didisinfektan secara berkala,” kata Erman, saat ditemui di kantornya, Selasa 23 Maret 2021.

Lebih lanjut dijelaskan, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak ketiga terkait pengangkutan sampah medis di Puskesmas. Tinggal menunggu proses refocusing anggaran. Pasalnya, untuk biaya penanganan sampah medis untuk tahun ini belum dianggarkan.

“Jika anggarannya sudah ada, maka kita langsung buat perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga yang akan mengangkut sampah medis di seluruh puskesmas di Bolmong. Intinya bahwa, salah satu yang menjadi prioritas Dinkes lewat refocusing anggaran ini adalah terkait penanganan sampah medis,” ungkapnya.

Fakta menarik dan bermanfaat

Di sisi lain, Erman mengakui pentingnya penanganan sampah medis yang merupakan limbah bahan beracun dan berbahaya (LB3) sehingga perlu penanganan khusus dan keseriusan. Sehingga itu, pihaknya juga merencanakan pembutaan tempat penyimpanan sementara (TPS) di 18 Puskesmas yang ada di Bolmong.

“Itu sudah kami programkan. Mudah-mudahan bisa tercover dalam penganggaran 2022. Karena keberadaan TPS itu penting.
Tapi tetap menyesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah. Apakah dibangun sekaligus atau secara bertahap,” pungkasnya.