Connect with us

SULUT

Hampir Sepekan, Tren Kasus Covid-19 di Sulut Menurun, Warga Diminta Tetap Perketat Prokes

Published

on

Juru bicara Satgas Covid-19 Sulut, dr Staeven Dandel

PANTAU24.COM-Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Sulawesi Utara pada 5 hari terakhir mengalami penurunan. Berdasarkan data yang disampaikan Satgas Covid-19 Provinsi Sulut, Jumat (25/12/2020), bahwa dalam 5 hari terakhir ini ada penambahan 367 kasus baru positif Covid-19 di Sulut. Hingga Jumat (25/12/2020), jumlah akumulasi kasus positif sudah mencapai lebih dari 9 ribu kasus.

“Sepanjang 5 hari terakhir ini ada penambahan 367 Kasus baru yang terkonfirmasi positif Covid-19,” ungkap juru bicara Satgas, dr Staeven Dandel.

Ia menjelaskan, jumlah ini menurun dibandingkan periode yang sama pada minggu sebelumnya yang mencapai 641 kasus.

Tapi perlu diingatkan bahwa penurunan kasus ini juga banyak dipengaruhi oleh menurunnya output hasil lab, karena adanya hari libur Natal dan Tahun Baru.

“Sehingga masyarakat harus tetap secara ketat menerapkan protokol Covid-19, karena pandemi ini belum berakhir,” ujarnya.

Fakta menarik dan bermanfaat

Adapun pada, Jumat (25/12/2020) kemarin, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sulut bertambah 65 kasus baru, dengan demikian jumlah akumulasi pasien terkonfirmasi positif sebanyak 9.302 orang.

Untuk 65 kasus baru itu berasal dari Manado 5 kasus, Bitung (4), Tomohon (20), Minahasa (2), Minahasa Selatan (3), Minahasa Utara (12), Kotamobagu (3), Bolmong (7). Selanjutnya Bolmong Timur (3), dan Kepulauan Sangihe 6 kasus.

“Untuk jumlah kasus aktif sebanyak 2.420 kasus, atau sebesar 26,2 persen,” ujar Dandel.

Imbauan Satgas Covid-19 Provinsi Sulut agar menaati protokol Covid-19 khususnya selama perayaan Natal dan Tahun Baru ini ditanggapi positif kalangan masyarakat.

“Meski Natal tahun ini kami tidak bisa merayakan seperti tahun-tahun sebelumnya, namun tetap bersyukur,” ujar Deden Tokonuwu, warga Desa Kopandakan 1, Kecamatan Kotamobagu Selatan, Kota Kotamobagu, Sulut.

Deden mengatakan, tidak menggelar perayaan secara meriah dan menghadirkan banyak orang merupakan salah satu upaya mendukung pemerintah memutus mata rantai Covid-19.

“Kita harus mendukung pemerintah, meniadakan dulu berbagai perayaan yang menghadirkan banyak orang. Ini demi mencegah penyebaran Covid-19,” ujarnya.