Connect with us

CARI TAHU

Mengenal Apa Itu Demensia Dan Cara Mencegahnya

Seiring dengan berjalannya waktu, tubuh manusia akan mengalami beberapa penurunan fungsi baik itu dalam segi emosional, fisik, bahasa dan kognitif.

Published

on

Ilustrasi dari Pixabay.com

Penulis: Cindi Noladyta Takumansang (Mahasiswa Fakultas Keperawatan Unika De La Salle Manado)

Menjadi tua bukanlah suatu penyakit melainkan suatu proses alami yang harus dilalui oleh setiap manusia. Dan hal ini merupakan suatu anugerah bagi kita untuk dapat menjalani hidup.

Seiring dengan berjalannya waktu, tubuh manusia akan mengalami beberapa penurunan fungsi baik itu dalam segi emosional, fisik, bahasa dan kognitif. 

Seiring dengan penurunan fungsi tersebut dapat membuat lansia rentan diserang berbagai macam penyakit, dan semua itu tergantung bagaimana gaya hidup para lansia saat ia menghabiskan masa muda mereka. Salah satu penyakit yang begitu rentan menyerang para lansia adalah demensia.

Fakta menarik dan bermanfaat

Demensia adalah penyakit yang membuat penurunan daya ingat yang umumnya menyerang manusia berusia lanjut yaitu 60 tahun ke atas. Penyakit ini biasa dikenali kepikunan, dimana seseorang mudah lupa akan apa yang telah terjadi, baik itu yang di dapat oleh panca indera.

Demensia sangat mempengaruhi kualitas hidup lansia karena dapat menganggu gaya hidup, kemampuan bersosialisasi maupun aktivitas sehari-hari.

Gejala yang ditimbulkan berlangsung secara bertahap :

  • Saat tahap pertama, gejala belum terlihat dan semuanya nampak seperti normal saja.
  • Kemudian pada tahap kedua barulah terlihat tetapi tidak terlalu jelas yaitu menurunnya kemampuan aktivitas fisik, lupa akan kejadian yang lama bahkan yang baru saja terjadi, kesulitan menentukan keputusan.
  • Pada tahap ketiga, penderita sudah kesulitan melewati jalan yang meskipun ia pernah lalui, terjadi perubahan kepribadian,suasana hati yang tidak senang atau datar.
  • Pada tahap keempat, sudah kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari berupa mandi, memakai baju. Kesulitan membaca dan biasa disertai halusinasi.
  • Pada tahap kelima, penderita sudah tidak bisa sama sekali melakukan aktivitas secara mandiri, dan sepenuhnya dengan bantuan keluarga.

Dukungan keluarga atau perhatian dari keluarga merupakan salah satu cara mencegah terjadinya demensia karena dapat membangun percaya diri lansia dan membuat mereka makin yakin untuk melakukan aktivitas sehari-hari, juga dengan dukungan keluarga dapat merangsang fungsi kognitif yang membantu mencegah demensia itu sendiri.

Adapun cara mencegah adalah untuk tidak merokok, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, menjaga pola makan juga mengkonsumsi vitamin, mengurangi asupan alkohol, tetap mempertahankan berat badan ideal, rutin memeriksakan kesehatan di fasilitas kesehatan sekitar, sering melakukan rekreasi dan juga segera pergi ke dokter jika mengalami perubahan emosi, depresi dan mengalami stress.