Editor's Pick
JOKOWI Tabuh Genderang Perang

Oleh: Ferdinand Matita
ADA yang berbeda dari Jokowi ketika tampil dalam acara deklarasi dukungan Alumni UI (Universitas Indonesia), Sabtu di Plaza Tenggara GBK, Senayan. Jokowi tampil percaya diri dan bersemangat, cenderung berapi-api dalam memberikan sambutan.
Substansi pesannya mungkin bukan hal baru, tetapi disampaikan dengan gesture menyerang: “Pertanyaannya, antek asing itu ada dimana? Antek asing itu ada di mana…?”
“Di sanaaaaa….,” jawab serentak lautan warna kuning The Yellow Jacket.
“Di sana itu di mana…?” balik tanya Jokowi nyeleneh.
“Di sebelah…,” jawab massa bersemangat.
“Jangan dibolak-balik…!!!” lanjut Jokowi tegas.
Tanya jawab berlangsung usai Jokowi menjelaskan bagaimana Blok Mahakam yang semula dikuasai Jepang dan Perancis kini 100 persen dikuasai Pertamina. Demikian juga Chevron, kini 100 persen dikuasai Pertamina dan akhir tahun lalu, Indonesia mengakuisisi 51 persen saham Freeport.
SEBELUMNYA Jokowi bicara panjang lebar tentang perlunya pengalaman manajemen birokrasi dan pemerintahan untuk memimpin negara. “Jangan coba-coba dong… Apalagi negata sebesar Indonesia,” lanjutnya.
Jokowi juga mengkritik keras pesimisme dan upaya memecah-belah masyarakat melalui hoax. Dengan ekspresi kecewa Jokowi mengatakan: “Saya jengkel dan marah. Bagaimana negara sebesar Indonesia dibangun tanpa optimisme. Kita harus bangun negara ini bersama-sama dengan optimisme. Optimis…!!!”
PERUBAHAN sikap (gesture) Jokowi terhadap kubu Prabowo adalah strategi baru dalam menghadapi kontestasi Pilpres yang tinggal sekitar tiga bulan. Sebelumnya diam defensif dari serangan hoax, hate speech dan fitnah, kini ofensif balik menyerang.
Dukungan para intelektual Alumni UI, ITB, UGM, IPB, UNPAD, Unair, USU, Atma Jaya, Untar dan Trisakti, adalah momentum untuk “jangan diam”. Di tengah ribuan massa pendukungnya, Sabtu kemarin Jokowi menabuh keras genderang perang.
Peace!

You must be logged in to post a comment Login