Connect with us

Bolmong

Suly dan Arief antar Kopandakan II jadi desa terbaik Sulut

Published

on


PANTAU24.COM — Di balik gemilangnya prestasi Desa Kopandakan II, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow, sebagai Juara I Lomba Desa Tingkat Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2025, terdapat kisah menarik tentang dua sosok pemimpin yang awalnya adalah rival.

Mereka adalah Fitri Suly Antone, Sangadi (Kepala Desa), dan Arhan Arief Bangki, Sekretaris Desa. Keduanya kini justru menjadi pasangan pemimpin yang solid, membangun desa dengan sinergi dan dedikasi tinggi.

Sebuah kolaborasi yang layak mendapat julukan: The Best Leader & The Best Admin.

Dari rival politik ke rekan membangun desa

Pada pemilihan sangadi (Pilsang) tahun 2022, keduanya adalah lawan dalam pemilihan. Arhan Arief Bangki saat itu menjabat sebagai Sekdes dan turut maju sebagai calon sangadi, bersaing langsung dengan Fitri Suly Antone.

Namun, ketika hasil demokrasi menetapkan Suly sebagai Sangadi terpilih, tak ada perpecahan.

Justru yang terjadi adalah sebuah konsolidasi besar yang menginspirasi. Suly merangkul semua unsur tanpa terkecuali, termasuk rivalnya, dan membuktikan bahwa pemimpin sejati adalah mereka yang mampu menyatukan, bukan memecah.

“Kami sepakat bahwa kepentingan desa jauh lebih penting daripada urusan pribadi atau politik,” ujar Fitri Suly Antone.

“Arief memiliki kapasitas luar biasa di bidang administrasi, dan saya butuh orang seperti dia dalam tim saya.”

Arief pun merespons dengan sikap profesional dan jiwa besar.

Ia tetap menjalankan tugas sebagai Sekdes, bahkan menjadi motor penggerak dalam penguatan sistem administrasi dan pelaporan yang menjadi salah satu kunci kemenangan desa dalam lomba.

“Kami bekerja berdasarkan tanggung jawab, bukan posisi. Saya tahu tanggung jawab saya sebagai Sekdes, dan saya jalankan itu sebaik mungkin,” kata Arief.

Sinergi yang berbuah prestasi

Prestasi Kopandakan II bukan hasil instan. Berawal dari Juara I Lomba Desa Tingkat Kabupaten Bolaang Mongondow, kemudian melaju dan kembali meraih Juara I Tingkat Provinsi, dan kini bersiap mewakili Sulut ke tingkat nasional.

Selama tiga tahun terakhir, duet Suly–Arief membuktikan bahwa kolaborasi, bukan kompetisi, adalah jalan terbaik dalam pemerintahan desa.

Suly dikenal sebagai pemimpin tegas dan visioner, sementara Arief unggul dalam pengelolaan administrasi yang sistematis dan terukur.

Mereka tak hanya membangun fisik desa, tetapi juga membenahi sistem, memberdayakan masyarakat, meningkatkan pelayanan publik, hingga memanfaatkan teknologi informasi dalam tata kelola desa.

“Kami hanya ingin melihat desa kami tumbuh dan dikenal sebagai desa maju. Dan kami ingin semua warga merasakan manfaatnya,” ujar Suly.

Teladan bagi desa-desa Lain

Kisah Fitri Suly Antone dan Arhan Arief Bangki kini menjadi inspirasi. Mereka membuktikan bahwa politik desa tidak harus berujung konflik, dan bahwa perbedaan pilihan tidak boleh menjadi penghalang untuk membangun bersama.

Dengan prestasi ini, Desa Kopandakan II tidak hanya menjadi juara, tetapi juga menjadi simbol harapan baru bahwa demokrasi dan kolaborasi bisa berjalan beriringan di tingkat paling bawah pemerintahan.

Kini, seluruh mata tertuju ke tahap berikutnya yaitu lomba tingkat nasional. Dan dengan duet pemimpin seperti Suly dan Arief, Kopandakan II patut percaya diri melangkah lebih jauh, membawa nama Bolaang Mongondow dan Sulawesi Utara ke pentas nasional.

Tentunya, peran keduanya tidak lepas dari dukungan penuh seluruh masyarakat Desa Kopandakan II yang telah ikut berpartisipasi aktif dalam setiap proses pembangunan termasuk saat penilaian lomba.

Selain itu, bimbingan serta pembinaan berkelanjutan dari pemerintah kecamatan hingga pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow turut menjadi faktor penting yang memperkuat pondasi keberhasilan desa ini.


Artikel ini merupakan republikasi dari: zonautara.com