Connect with us

SULUT

Penerbangan perintis di Bandara Siau terancam ditutup lantaran jumlah penumpang menurun, Bupati Sitaro keluarkan instruksi

Published

on

Penerbangan perintis di Bandara Siau terancam ditutup lantaran jumlah penumpang menurun, Bupati Sitaro keluarkan instruksi

PANTAU24.COM Kabar mengejutkan datang dari penerbangan perintis di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara. Moda angkutan udara yang sangat dinantikan warga itu, kini terancam ditutup.

Bupati Sitaro, Chyntia Inggrid Kalangit kemudian mengeluarkan instruksi mewajibkan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) naik pesawat perintis saat melaksanakan tugas luar.

“Menurut Dinas Perhubungan, pesawat (maskapai) kontrak sampai bulan Oktober (2025), dan saya sudah menginstruksikan kepala OPD yang akan tugas luar harus menggunakan pesawat,” tuturnya.

Saat ini penerbangan perintis dilayani pesawat milik perusahaan Susi Air, menggantikan maskapai sebelumnya SAM Air yang jatuh di Pohuwato, Minggu, 20 Oktober 2024 lalu. 

Insiden ini diduga kemudian menjadi salah satu penyebab jumlah penumpang pesawat menurun drastis.

“Ini penyebab utama. Bukan hanya Siau tetapi bandara lainnya seperti Lolak sampai Gorontalo,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Indra Purukan. Jumat, 25 April 2025 lalu, saat dihubungi PANTAU24.com.  

Menurut Indra, informasi ini disampaikan saat evaluasi penerbangan perintis yang dilaksanakan pada Kamis, 24 April 2025 bersama dengan Direktur Jenderal Angkutan Udara Kementrian Perhubungan dan Koordinator wilayah angkutan perintis Gorontalo. 

“Rapatnya lewat zoom,” katanya. 

Sesuai data yang disampaikan, pada tahun 2024 jumlah penumpang yang menggunakan pesawat perintis di angka 73 persen dari jumlah kursi yang tersedia, namun sejak akhir tahun dan di awal 2025 jumlah menurun jauh.

Jumlahnya turun hingga 32 persen,” ucap Indra.

“Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII juga akan melaksanakan kampanye keselamatan sehingga warga merasa aman saat menggunakan penerbangan perintis,” lanjutnya. 

Untuk Sitaro, menurutnya, ada dua penyebab utama menurunnya minat warga menggunakan moda transportasi udara.

Pertama karena kecelakaan pesawat SAM Air di Pohuwato dan yang kedua jarak yang jauh dari dan menuju bandara. 

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro, akan memulai sosialisasi dengan melibatkan semua pihak terkait, sasarannya mengajak seluruh masyarakat untuk membantu mengevaluasi supaya angkutan perintis ini tetap digunakan.

“Sebab jika jumlah penumpang tidak meningkat maka akan ditutup,” sebutnya. 

Demi menggenjot jumlah penumpang, pemerintah daerah juga mengajukan bantuan bus kepada pemerintah pusat, yang nantinya digunakan mengantar dan jemput penumpang.

Skema lain juga sudah disiapkan yakni memanfaatkan bus bantuan desa.

“Ada bantuan bus yang diserahkan ke desa, daripada tidak digunakan kita akan coba manfaatkan untuk mengantar jemput penumpang,” jelas Indra. 

Bandara Siau Diresmikan Presiden Joko Widodo

Bandara Taman Bung Karno Siau, sudah beroperasi sejak tahun 2021 lalu, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat itu akhirnya meresmikan Bandara Taman Bung Karno Siau di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Selasa, 26 Maret 2024. Bandara ini menghabiskan anggaran hingga lebih dari setengah triliun rupiah.

“Bandara Taman Bung Karno 599 Miliar Rupiah,” kata Presiden RI, Joko Widodo.

Peresmian Bandara Taman Bung Karno Siau dilaksanakan bersamaan dengan tiga bandara lainnya di Sulawesi, yakni bandara Sis AL-Jufri di Palu, Bandara Banggai Laut di Kabupaten Banggai Laut, dan Bandara Bolaang Mongondow di Kabupaten Bolaang Mongondow. Acara Peresmian ini dipusatkan di Bandara SIS Al – Jufri di Palu.

Diketahui Bandara Taman Bung Karno Siau memiliki panjang runway 1400 meter x 30 meter dan memiliki terminal penumpang seluas 600 meter persegi.

Tanggapan masyarakat terkait pesawat perintis

Agtneity Takasowa, seorang aparatur sipil negara (ASN) mengaku merupakan salah satu penumpang jasa pesawat perinti.

Di samping bekerja sebagai abdi negara, ia juga mengembangkan beberapa usaha.

Untuk kegiatan yang butuh cepat, Agtneity memilih naik pesawat dibanding kapal laut.

“Lebih cepat,” kata Agnaity, Senin 28 April 2025.  

Agtneity mengaku tidak menyoal harga, menurut dia hanya selisih sedikit dengan kapal cepat ataupun menggunakan kamar VIP di kapal malam.

“Yang dicari efektivitas, lebih cepat maka lebih banyak yang bisa dikerjakan,” ucapnya. 

Ia mengaku sedih jika angkutan perintis ini dihentikan. Ia berharap akan ada pertimbangan lagi dan memberikan waktu bagi masyarakat untuk memanfaatkannya. 

“Lebih baik dikurangi jadwal penerbangnya jangan sampai dihentikan, kedepan pasti lebih banyak yang menggunakannya,” harap Agtneity.

Ia membagikan pengalaman selama naik pesawat tidak merasa khawatir berlebih, dan sejauh ini sangat aman.

“Khawatir tetap ada supaya waspada, tapi tidak berlebih. Ini seperti menggunakan pesawat pada umumnya, bayangkan dengan kapal kita menghabiskan waktu 5 sampai 8 jam, sementara pesawat kurang dari 45 menit,” ujarnya.  

Joannie Sharon Raule juga beberapa kali mempercayakan keberangkatannya dengan pesawat perintis. Dua maskapai yang melayani rute perintis baik SAM Air dan Susi Air sudah ditumpanginya. Ia kompak dengan Aganity, dalam hal efisiensi waktu. 

Ia bahkan pernah merasakan saat diterpa cuaca buruk dalam penerbangannya dari Bandara Taman Bung Karno Siau menuju ke Bandara Sam Ratulangi Manado.

“Saat itu kabut putih, dan cuaca buruk, tapi keadaan di dalam pesawat tetap aman, kami melihat pilot yang tenang. Akhirnya karena cuaca buruk kami tidak bisa mendarat, dan harus mendarat di Bandara Gorontalo,” ungkap Joannie. 

Penerbangan selanjutnya dengan cuaca yang baik, ia tidak merasa khawatir. Joannie kerap naik pesawat bersama keluarga, suami dan orang tua yang bekerja di Sitaro.

“Jadi jika dihentikan, tentu seperti kami penumpang akan kembali naik kapal, dan sangat merugikan jika tidak ada penerbangan lagi,” jelas Joannie.

“Namanya musibah kita tidak tahu, tapi soal efesiensi waktu lebih bagus pesawat,” tambahnya. 

Untuk jadwal penerbangan angkutan perintis pesawat Susi air, dari Bandara Taman Bung Karno Siau dilaksanakan setiap hari Senin dan Jumat. 

***


Artikel ini merupakan republikasi dari: zonautara.com

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply