Connect with us

Bolsel

Harga Minyak Goreng di Bolsel Tembus Rp28 ribu

Published

on

BOLSEL, PANTAU24.COM-Harga bahan pokok khususnya minyak goreng terus mengalami kenaikan. Hal ini menyusul pencabutan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng oleh pemerintah pusat yang mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 06 Tahun 2022 tentang penetapan harga eceran tertinggi minyak goreng sawit.

Dengan dicabutnya HET tersebut, harga minyak goreng disejumlah daerah mengalami kenaikan harga hingga 2 kali lipat.

Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), harga minyak goreng kemasan saat ini mencapai Rp 28.000 per liter dari harga sebelumnya Rp. 14.000. Sementara harga ecer tembus Rp25.000 per liter.

Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan dan Distribusi pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bolsel, Hamijoyo Manoppo mengatakan, bahwa pihaknya akan terus mencari solusi terkait dengan mahalnya minyak goreng dipasaran.

“Dua minggu lalu kami turun untuk mengecek harga minyak di pasaran. Ternyata stok minyaknya itu ada, hanya saja harganya memang mahal,” ungkapnya ketika ditemui di kantornya, Selasa, 05 April 2022.

Fakta menarik dan bermanfaat

Hamijoyo menjelaskan, dengan dicabutnya Harga Eceran Tertinggi (HET) oleh pemerintah pusat, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa selain mengadakan kegiatan pasar murah dan pemanfaatan pangan lokal.

“Dengan dicabutnya HET ini produsen bebas menentukan harga, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Langkah-langkah yang akan kami lakukan untuk menghadapi situasi ini adalah dengan pemanfaatan pangan lokal seperti meningkatkan produksi minyak goreng kampung,” ungkapnya.

Hal ini kata Kabid lebih efektif untuk menghadapi minyak goreng yang terlalu mahal.

“Pertengan puasa ini, kami juga akan mengadakan pasar murah yang bekerjasama dengan Disperindag Kabupaten, Provinsi serta Bulog di beberapa titik yang masyarakatnya paling banyak terdata di DTKS,” ujarnya.

Terpisah, Nabilah Moha, Kabid Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bolsel, mengatakan bahwa pihaknya bersama satgas Polres Bolsel dan pemerintah kecamatan tomini baru saja melaksanakan operasi kelangkaan bahan pangan, distribusi dan penjualan minyak goreng serta bahan makanan kadaluarsa di pasar tradisional Milangodaa dan kios-kios sembako, Selasa, 05 April 2022.

“Alhamdulillah stok minyak goreng terpantau aman walaupun stok masih kurang yang tersalur dari pemasok atau distributor,” ungkapnya.

Selain itu, dalam operasi pasar tersebut pihaknya juga mengingatkan kepada para pedagang agar memperhatikan barang-barang yang telah ekspayer atau yang telah memasuki bulan ekspayer.

“Ada beberapa barang yang kami temukan kurang beberapa bulan lagi ekspayer, dan kami sudah memperingatkan untuk segera direturn atau dimusnahkan apalagi sampai batas waktu ekspayer belum terjual,” pungkasnya.

Dari hasil kegiatan operasi di pasar Milangodaa ditemukan harga yang mengalami kenaikan, diantaranya :

  1. Cabai dari harga Rp. 35.000 menjadi Rp. 55.000.
  2. Minyak Goreng kemasan dari harga Rp. 14.000 menjadi Rp. 28.000 per liter. Minyak goreng curah Rp.25.000 Per kg
  3. Bawang merah dari harga RP.35.000 menjadi Rp.40.000 per kg.
  4. Bawang putih dari harga Rp.28.000 menjadi Rp.40,000 per kg.
  5. tomat dari harga Rp. 8.000 menjadi RP. 15.000 per kg.
  6. telur ayam broiler Ukuran besar dari harga Rp.45.000 menjadi Rp.50.000 per bak
  7. Beras super win Rp.12.000 per kg

|Penulis: Reza Pahlevi