Kabel Listrik PLN di Tolotoyon Terjuntai ke Tanah, Kepla PLN Sebut Kabel Tidak Beroperasi

BOLSEL, PANTAU24.COM-Kabel listrik milik PLN tepatnya di Desa Tolotoyon, Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) tampak terjuntai ke tanah. Warga setempat pun khawatir lantaran kondisi itu berpotensi membahayakan keselamatan.

Pantauan media ini, kabel-kabel hitam yang terjuntai ke tanah bukan hanya menjadi pemandangan setiap hari warga Tolotoyon, melainkan juga para pengendara sepeda motor dan mobil yang melintas.

Bahkan warga setempat mesti berhati-hati, terlebih para petani, sebab lokasi tiang listrik yang berada di pinggiran jalan raya itu berdiri berdampingan dengan kawasan kebun kelapa milik warga.

Menanggapi hal tersebut, Kepala PLN Molibagu, Faqih Elgesa mengatakan, bahwa kabel yang terjuntai tersebut tidak berarus sehingga aman untuk masyarakat sekitar.

“Kabel yang di bagian bawah itu tidak bertegangan atau tidak beroperasi. Itu sudah lama juga. Bahkan sudah bertahun-tahun yang lalu dan rencananya akan di operasikan setelah ada gardu induk. Karena sekarang masih menggunakan PLTD sehingga tidak dioperasikan,” kata Faqih Elgesa, saat dikonfirmasi awak media, Senin 28 Maret 2022.

Faqih mengatakan, kabel yang terjuntai ke tanah tersebut diakibatkan oleh pohon kelapa yang roboh. Menurutnya, pihaknya telah melakukan perbaikan terhadap kabel-kabel tersebut, namun karena mengingat waktu perbaikan, pihaknya hanya melakukan perbaikan kabel dibagian atas yang beroperasi.

“Karena waktunya sempit, waktunya pendek untuk penormalan, yang didahulukan itu di bagian atas yang bertegangan. Yang di bawah belum sempat diperbaiki karena tidak bertegangan,” jelasnya.

Untuk perbaikan, Ia menyebut pihaknya masih menunggu kesiapan cabang untuk pengoperasian kabel yang berada di bagian bawah.

“Nanti berikut kalau sudah siap dari cabang untuk dioperasikan yang di bagian bawah baru nanti kita perbaiki. Untuk perbaikan juga kita menunggu jadwal padam, karena jadwal padam sudah habis kemarin untuk persiapan perbaikan gardu induk (GI),” ungkapnya.

|Penulis: Reza Pahlevi