Connect with us

CARI TAHU

Pahami Apa itu Vaksin Moderna

Vaksin Moderna menjadi jenis vaksin lain yang dapat digunakan di Indonesia, selain Sinovac, Astrazeneca dan Pfizer.

Published

on

PANTAU24.COM-Vaksin Moderna kini bisa juga digunakan untuk masyarakat umum. Vaksin ini telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Menurut BPOM Sebelumnya vaksin ini hanya diperuntukan untuk para tenaga kesehatan (nakes) sebagai vaksin booster. Vaksin Moderna menjadi jenis vaksin lain yang dapat digunakan di Indonesia, selain Sinovac, Astrazeneca dan Pfizer.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan pengkajian bersama Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) terkait keamanan serta efikasi vaksin Moderna.

Seperti Apa Vaksin Moderna?

Vaksin Moderna (mRNA-1273) adalah vaksin jenis mRNA (messenger RNA), sama dengan vaksin Pfizer yang juga sudah dapat digunakan di Indonesia. Vaksin ini yang dikembangkan oleh Moderna, Inc. dan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) yang berkantor pusat di Amerika Serikat.

Seberapa Ampuh

Dari hasil uji klinik fase 3 yang dilakukan pada 21 November 2020, Moderna terbukti mampu mencegah keparahan karena Covid-19 hingga 94,1% untuk kelompok usia 18 hingga di bawah 65 tahun, dan 86,4% bagi kelompok usia 65 tahun ke atas. Hasil ini diperoleh melalui pengamatan mulai hari ke-14 setelah penyuntikan kedua.

Beberapa penelitian lainnya menerangkan bahwa Moderna efektif mencegah ganasnya virus Covid 19 varian Alfa dan Beta. Bahkan Moderna sendiri menyebutkan vaksin ini ampuh untuk melawan varian Beta, Delta, Eta, dan Kappa. Tetapi, efikasi vaksin Moderna terhadap varian Delta masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Meski begitu, beberapa ahli meyakini Moderna mampu bekerja sama hebatnya dengan vaksin Pfizer, sebab keduanya adalah vaksin jenis mRNA.

Fakta menarik dan bermanfaat

Cara Kerja

Karena dibuat dengan menggunakan mRNA (messenger RNA), cara kerja vaksin Moderna berbeda dengan vaksin yang menggunakan virus yang dilemahkan seperti yang digunakan pada vaksin Sinovac dan Sinopharm.

Vaksin jenis mRNA bekerja dengan cara mengajarkan sel-sel tubuh kita menghasilkan protein tertentu untuk membentuk respons imun. Setelah respons imun terbentuk, maka akan muncul antibodi yang akan melindungi tubuh kita bila terinfeksi virus. Sama seperti jenis vaksin lain, Moderna dapat menghindari dari efek berat terinfeksi Covid-19, bukan mencegah penularan Covid 19.

Untuk mendapatkan kinerja vaksin yang maksimal, maka harus diberikan sebanyak dua kali, dengan rentang waktu 28 hari.

Efek Samping

Sama seperti jenis vaksin Covid-19 lainnya, setelah diberikan suntikan vaksin Moderna, ada beberapa yang akan mengalami efek samping atau biasa disebut dengan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).

Namun jangan khawatir, efek samping ini dianggap hal yang wajar. Ini menunjukkan vaksin sedang bekerja, mengajari sel tubuhmu untuk membentuk protein. BPOM menyatakan, Moderna bisa menimbulkan reaksi lokal maupun sistemik. Reaksi efek samping yang paling sering timbul dari penggunaan vaksin Moderna antara lain nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan menggigil.

Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menerima vaksin Moderna antara lain:

  • Nyeri, bengkak, atau kemerahan di area bekas suntikan
  • Rasa lelah
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Menggigil
  • Mual dan muntah
  • Demam

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan tersebut tidak kunjung reda atau semakin berat. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah vaksinasi.

Orang Yang Boleh Diberikan Vaksin Moderna

Pemberian vaksin Moderna saat ini masih diprioritaskan untuk beberapa orang dengan kriteria tertentu, antara lain :

  • Hanya diberikan kepada masyarakat umum yang belum pernah menerima suntikan dosis vaksin Covid-19 pertama maupun kedua
  • Untuk yang sudah berusia 18 tahun ke atas.
  • Direkomendasikan untuk mereka yang memiliki komorbid paru-paru, jantung, obesitas, diabetes, liver, dan HIV. Dengan syarat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter di lokasi vaksinasi sebelum divaksin.
  • Di Jakarta, penggunaan Moderna diprioritaskan untuk kelompok masyarakat yang memiliki gangguan autoimun, penderita kanker, dan gagal ginjal.
  • Vaksin ini diberikan untuk mereka yang tidak dapat menggunakan vaksin Sinovac dan vaksin AstraZeneca berdasarkan surat keterangan dokter yang berpraktik di fasilitas kesehatan.(*)