Connect with us

Bolmong

Janji Kampanye Yusra-Dony, Bupati Bolmong Beri Libur Fakultatif bagi ASN Hindu Saat Galungan

Komitmen menciptakan ruang inklusif bagi seluruh pemeluk agama untuk merayakan hari besarnya masing-masing secara layak dan setara.

Published

on

Bupati Bolmong, Yusra Alhabsyi. (Foto: Pantau24.com/Marshal)

PANTAU24.COM – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow resmi mengeluarkan Surat Edaran Nomor 800/B.03/BKPP/142/IV/2025 yang memberikan libur fakultatif (bersifat opsional) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) beragama Hindu di lingkungan Pemkab Bolmong. Libur diberikan bertepatan dengan perayaan Hari Raya Galungan pada Rabu, 23 April 2025.

Kebijakan ini merupakan realisasi dari salah satu poin janji kampanye pasangan Bupati Yusra Alhabsyi dan Wakil Bupati Dony Lumenta yang berkomitmen menciptakan ruang inklusif bagi seluruh pemeluk agama untuk merayakan hari besarnya masing-masing secara layak dan setara.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh umat beragama, termasuk saudara-saudara kita yang beragama Hindu, mendapatkan kesempatan yang setara untuk merayakan hari sucinya. Ini bagian dari komitmen kami sejak masa kampanye untuk membangun Bolmong yang inklusif dan berkeadilan,” ujar Bupati Yusra Alhabsyi.

Senada dengan itu, Wakil Bupati Dony Lumenta menegaskan bahwa penghormatan terhadap keberagaman adalah fondasi penting dalam pembangunan sosial di Kabupaten Bolaang Mongondow.

“Kita tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun ruang kebersamaan. Penghormatan terhadap keyakinan dan budaya masing-masing warga adalah bagian dari pembangunan itu sendiri. Libur fakultatif ini adalah simbol bahwa negara hadir untuk semua,” tutur Dony.

Fakta menarik dan bermanfaat

Surat edaran yang ditandatangani Sekretaris Daerah Abdullah Mokoginta tersebut juga mengatur bahwa kepala perangkat daerah yang menyelenggarakan pelayanan publik wajib mengatur penugasan agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan.

Adapun libur ini akan mengurangi hak cuti tahunan pegawai sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kebijakan ini tentu mendapat sambutan positif dari umat Hindu di Bolmong yang selama ini berharap adanya pengakuan lebih luas terhadap hari-hari besar mereka dalam lingkup birokrasi dan pelayanan publik.