Bitung
Maraknya Aksi Kriminal Remaja di Bitung, Dr Michael Jacobus Dorong Kolaborasi Keluarga, Gereja, dan Pemerintah

Bitung, Pantau24.com – Rentetan kasus penikaman yang melibatkan remaja di Kota Bitung menjadi sorotan serius berbagai pihak. Salah satunya datang dari Dr. Michael Remizaldy Jacobus, S.H., M.H., seorang advokat yang juga dikenal sebagai Ketua Badan Musyawarah Pemuda Remaja Gereja (BMPRG) Kota Bitung dan Ketua Ikatan Alumni Fakultas Hukum Unsrat Bitung (IKAFHUB).
Dalam keterangannya, Jacobus menilai maraknya aksi kriminal belakangan ini sebagai gejala yang harus disikapi secara kolektif oleh semua elemen masyarakat. Ia mengajak agar seluruh pihak memandang persoalan ini bukan sekadar isu keamanan, tetapi juga sebagai krisis sosial yang memerlukan pendekatan komprehensif.
“Butuh bergandengan tangan untuk menjadikan ini sebagai masalah bersama,” ujar Jacobus saat diwawancarai, didampingi istri tercinta Rosilin Masihor dan tim BMPRG di Bitung, Kamis (10/4/2025).
Tiga Teori Kejahatan, Dua yang Paling Relevan di Bitung
Sebagai lulusan doktor ilmu hukum dari Universitas Trisakti, Jacobus menjelaskan bahwa dari perspektif kriminologi, ada beberapa teori utama yang menjelaskan penyebab seseorang melakukan tindakan kriminal.
“Pertama, teori biologis melihat kejahatan berasal dari faktor bawaan, seperti struktur jasmaniah atau kondisi fisiologis tertentu. Kedua, teori psikogenesis yang mengaitkan kejahatan dengan kondisi psikis seseorang. Ketiga, teori sosiogenesis yang menyebut kejahatan sebagai hasil dari nilai-nilai sosial yang menyimpang dalam lingkungan pergaulan. Dan keempat, teori subkultural delikuensi yang menyebutkan kejahatan lahir karena tekanan lingkungan seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, atau pengangguran,” urainya.
Dari keempat teori tersebut, Jacobus menilai bahwa kondisi di Kota Bitung lebih mencerminkan teori ketiga dan keempat. Menurutnya, banyak anak muda yang terjerumus ke dalam tindak kejahatan karena pengaruh lingkungan sosial serta tekanan ekonomi dan sosial yang mereka alami sehari-hari.
“Faktor ‘ikut-ikutan’ tren dalam pergaulan dan kondisi lingkungan yang minim pengawasan berkontribusi besar. Ketiadaan peran keluarga, lemahnya wadah pembinaan pemuda, hingga minimnya ketegasan aparat dalam pencegahan dan penindakan, semuanya jadi pemicu,” jelasnya.
Usulkan Kolaborasi “Segitiga Emas”
Menghadapi situasi ini, Jacobus mendorong optimalisasi peran tiga elemen penting yang ia sebut sebagai “segitiga emas”, yakni keluarga, organisasi keagamaan, dan pemerintah. Menurutnya, ketiga unsur ini harus bergerak secara sinergis dan terkoordinasi untuk menciptakan ekosistem sosial yang lebih aman bagi generasi muda.
Untuk memulai langkah konkret, Jacobus bersama tim BMPRG akan menggelar kegiatan doa dan puasa pada Sabtu, 12 April 2025 pukul 18.30 WITA di Gedung GMIM Bukit Sinai, Kelurahan Paceda. Kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk keprihatinan sekaligus seruan moral kepada seluruh elemen masyarakat.
Tidak berhenti di situ, pada Senin, 14 April 2025 mendatang, Jacobus bersama IKAFHUB berencana bertemu dengan Wali Kota Bitung, Hengky Honandar, untuk menyampaikan sejumlah masukan strategis. Salah satunya adalah pembentukan tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan Satpol PP untuk melakukan patroli rutin di titik-titik rawan aktivitas remaja.
“Kami juga mendorong adanya program penyuluhan hukum di wilayah-wilayah rawan, dengan melibatkan para pemuda, remaja, dan orang tua. Harapannya, langkah preventif ini bisa menjadi ‘rem’ sebelum anak-anak kita terjerumus lebih jauh,” imbuhnya.
Seruan untuk Semua Pihak
Sebagai seorang ayah dari dua anak, Evangelio dan Eucharistia, Jacobus menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pihak dalam melindungi generasi muda dari potensi kehancuran masa depan.
“Kami berharap upaya ini mendapat dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Ini bukan hanya tugas polisi atau tokoh agama, tetapi tanggung jawab kita semua,” pungkasnya.
Dengan suara bergetar, Jacobus menutup keterangannya dengan harapan agar tragedi demi tragedi yang melibatkan anak muda bisa menjadi titik balik bagi Bitung dalam membangun generasi yang tangguh, bermoral, dan berdaya saing.

You must be logged in to post a comment Login