Bitung
Keluarga Maurits Mantiri di Mata Pemerhati Politik dan Pemerintahan Taufik Tumbelaka
BITUNG, PANTAU24.COM–Pasca ditahannya Rita Mantiri Tangkudung istri dari Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri atas kasus pembangunan tanggul pemecah ombak di Wangurer sekitar 2002 silam menuai simpatik dari berbagai kalangan.
Tuntasnya kasus yang sudah belasan tahun tanpa kejelasan itu membuat Maurits Mantiri dan keluarga merasa lega.
Dukungan dari berbagai kalangan untuk Maurits Mantiri supaya sabar dan kuat menghadapi persoalan hukum yang menimpa istri tercinta itu juga datang dari salah satu pemerhati politik dan pemerintahan di Sulawesi Utara (Sulut), Taufik Tumbelaka.
Menurut Taufik, sosok Maurits dan istrinya serta kedua anaknya cukup dia kenal. Dia bahkan berani bersaksi jika keluarga Mantiri-Tangkudung adalah salah satu contoh keluarga yang baik.
“Saya tidak pernah dikecewakan oleh keluarga ini (Keluarga Mantiri-Tangkudung,red). Semenjak kenal sampai sekarang, mereka memang orang baik,” ucap Taufik, Sabtu (24/8/2024).
Dia mengaku, kebaikan Keluarga Mantiri-Tangkudung dirasakan langsung dan bukan hanya berdasarkan cerita dari orang lain.
“Terutama pak Maurits. Orangnya selalu terbuka dan berlaku baik bagi siapa saja tanpa memandang latar belakang seperti dirinya. Keluarga mereka sangat friendly. Tak ada batasan dan menganggap semua orang teman, termasuk saya yang notabene bukan warga Kota Bitung,” ujar Taufik.
Lanjutnya, Maurits bersama istri kata dia, selalu mejamu dengan baik dirinya ketika bertandang ke Kota Bitung. Bukan hanya satu dua kali, namun setiap dirinya ke Kota Bitung pasti diminta untuk selalu mampir di kediamannya.
“Saya bersumpah, mereka orang baik. Pak Maurits adalah teman diskusi yang baik. Selalu mau menerima dan mendengar masukan. Bahkan tak sungkan-sungkan bertanya atau meminta masukan jika ada persoalan atau kebijakan yang akan diambil,” ungkapnya.
Di dunia politik, kata Taufik, ia beberapa kali berseberangan pilihan dengan Maurits. Namun itu bukan jadi sekat atau menimbulkan jarak antara dirinya dengan Maurits.
“Beberapa kali kami beda dukungan politik, tapi Pak Maurits tidak menjauh apalagi menjaga jarak. Bahkan ia tidak pernah mengintervensi agar saya ikut bergabung dengan pilihan politiknya. Beliau adalah politisi yang paripurna,” katanya.
Terkait kasus hukum yang sementara dijalani istrinya, Taufik menyatakan itu adalah konsekuesnsi pejabat publik. Karena menurutnya, sudah menjadi tradisi di negeri ini, namanya pejabat, separuh badan sudah ada di dalam penjara.
“Siapa saja bisa mengalami apa yang dialami keluarga Pak Maurits saat ini dan sudah banyak contoh. Semoga Pak Maurits sekeluarga dikuatkan,” punglasnya.
You must be logged in to post a comment Login