Connect with us

Bitung

Geram Dengan Antrian Panjang BBM Solar Setiap Hari di SPBU, Pelaku Usaha Logistik di Sulut Sepakat Berhenti Beroperasi

Published

on

Pengurus DPW ALFI/ILFA Sulut.

BITUNG, PANTAU24.COM–Para pelaku usaha logisitik yang tergabung dalam Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA) DPW Sulawesi Utara (Sulut) mengaku geram dan merasa resah dengan antrian panjang pengisian BBM Solar di setiap SPBU yang terjadi setiap hari.

Banyaknya keluhan-keluhan terkait sulitnya mendapatakan BBM Solar tersebut. Pengurus DPW ALFI/ILFA Sulut melakukan pertemuan, di Sekretariat ALFI/ILFA, di Kelurahan Bitung Barat Dua, Kecamatan Maesa, Kota Bitung, Senin (19/08/2024).

Dari hasil pertemuan DPW ALFI/ILFA dan para pelaku usaha logisitik di Sulut bersepakat akan berhenti berkegiatan dan tidak melakukan aktivitas di Terminal Petikemas Bitung (TPB).

“Iya. Hari ini kami sudah bersepakat mulai Rabu (21/09/2024) kami tidak akan melakukan kegiatan dulu selama satu atau dua minggu kedepan. Sampai pemerintah Provinsi Sulut memberikan perhatian atas masalah yang kita alami saat ini,” ujar Ketua DPW ALFI/ILFA Sulut, Syam Panai.

Fakta menarik dan bermanfaat

Syam membeberkan, jika beberapa tahun ini pihaknya selalu kesulitan mendapatkan BBM Solar bersubsidi. Akibat dari antrian di setiap SPBU yang begitu panjang.

“Beberapa tahun ini ada kegiatan-kegiatan yang membutuhkan BBM Solar tapi mengalami antrian yang sangat panjang di SPBU. Antrian panjang ini seakan-akan tidak ada perhatian dari pemerintah. Sementara logistik ini butuh kecepatan, ketepatan, dengan barang-barang yang kami harus dibawa,” ungkapnya.

Lanjut Syam mengeluhkan, jika antrian BBM Solar yang sangat panjang tersebut membuat satu kendaraan logistik bisa antri berhari-hari lamanya.

“Kami butuh perhatian pemerintah. Kami tidak mau pusing dengan kendaraan-kendaraan yang melakukan tap BBM Solar.  Yang kami minta. Tolong kami diprioritaskan,” pintanya.

Syam juga menyoroti kinerja pemerintah provinsi Sulut yang seakan diam dan tidak melihat permasalahan antrian BBM Solar yang terjadi setiap hari di SPBU.

Saat disentil sudah sejauh mana pihaknya mengeluhkan permasalah antrian BBM Solar tersebut? Mantan anggota DPRD Kota Bitung ini menjawab, sudah ke DPRD, juga sudah menghadap Kapolda.

“Sebenarnya kami mau demo pada Bulan Desember kemarin. Namun dipanggil Kapolda untuk bicarakan masalah ini. Namun, dari pertemuan itu. Antrian panjang BBM Solar  hanya satu minggu saja aman. Setelah itu kembali lagi antrian panjang,” keluhnya.

Maka dari itu lanjut dia, pertemuan dengan para pelaku usaha logistik di Sulut ini karena pihaknya sudah sangat resah.

“Kita mau berusaha tapi sudah agak susah. Buat apa kami berusaha kalau kami rugi terus. Kalau perlu cabut saja subsidi. Asalkan kami bisa dapat BBM Solar,” imbuhnya.

Disingung apakah antrian panjang BBM Solar terjadi disebabkan karena banyaknya mafia BBM?

Dia mengatakan tidak mau tahu dan tidak mau pusing dan ikut campur apakah ada mafia BBM atau tidak.

“Yang pasti, dengan antrian yang setiap hari panjang membuat kami dirugikan. Yang kami minta perhatian pemerintah provinsi. Kita tidak mau tahu mau main apapun di SPBU. Tapi kami pelaku usaha logisitik tolong diprioritaskan. Kami ini adalah penggerak ekonomi di Sulut,” pintanya tegas.

Syam juga menerangkan, sehari saja tidak bisa membawa kontener-kontener itu dari TPB pasti mengalami kerugian.

“Dengan menghentikan kegiatan kita ini. Pelaku usaha logistik yang ada saat ini sudah siap rugi. Dari pada terus dipermainkan seperti ini,” ucapnya.

Syam menambahkan, ketika pelaku usaha logistik berhenti. Maka kata dia, bukan tidak mungkin akan berdampak secara ekonomi kepada maayarakat.

“Maka dari itu kami hanya butuh perhatian dari pemerintah provinsi Sulut,” tegasnya geram.