Connect with us

Bolsel

Seluruh Pihak Terkait Teken Komitmen Bersama Cegah Stunting di Bolsel

Published

on

BOLSEL, PANTAU24.COM-Angka stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) menjadi yang tertinggi di antara daerah-daerah yang ada di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Untuk menekan angka gizi buruk tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolsel, melaksanakan rembuk stunting sebagai rangkaian aksi konvergensi stunting ke-3 dalam rangka upaya percepatan penurunan resiko dan prevelansi stunting di daerah.

Dalam pertemuan yang digelar di Lapangan Futsal, Kawasan Perkantoran Panango, Kamis, 30 Juni 2022 tersebut sejumlah pihak terkait berkomitmen untuk menekan angka stunting di Kabupaten Bolsel.

Hal ini dibuktikan dengan penendatanganan komitmen bersama dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting, yang dilakukan oleh sjumlah pihak, yakni Bupati dan Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Kepala Kemenag, Sembilan OPD, Camat se Kabuapten Bolsel, Sangadi yang desanya lokus stunting, KPM, pendamping desa serta 7 PLKB se Kabupaten Bolsel.

Dalam pertemuan ini, Bupati kabupaten Bolsel, Iskandar Kamaru mengungkap bahwa pelaksanaan intervensi percepatan penurunan stunting merupakan program pemerintah pusat yang bekerjasama dengan pemda, sebagai upaya mencegah terjadinya kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh faktor multi dimensi yang terjadi di masyarakat.

Fakta menarik dan bermanfaat

“Atas tujuan ini, saya imbau perangkat daerah terkait untuk fokus dan cermat dalam setiap program kegiatan yang dijadikan acuan dalam mendukung intervensi percepatan penurunan resiko dan prevalensi stunting, utamanya di wilayah lokus dan seluruh desa pada umumnya,” ungkap Bupati saat memberikan sambutan.

Bupati juga meminta kepada semua pihak terkait dengan intervensi penurunan stunting, agar bekerja dengan penuh tanggungjawab, bahu membahu dalam melaksanakan setiap aksi intergrasi konvergensi penurunan stunting di daerah.

“Saya mengharapkan kepada para sangadi, agar memprogramkan dan menganggarkan dalam APBDes, kegiatan pencegahan dan penurunan stunting di desanya masing-masing, sehingga terwujud generasi baru yang sehat, cerdas, kompetitif serta berkualitas baik dari segi fisik maupun mental,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Dinas PPKBP3A kabupaten Bolsel, Suhatrtini Damo, mengatakan tujuan rembuk stunting ini sebagai langkah untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama OPD dengan sektor lembaga non pemerintah.

“Intinya rembuk stunting ini merupakan langkah serius Pemda untuk percepatan penurunan stunting di tahun 2023, dengan melibatkan intervensi-intervensi dinas terkait,” ujarnya.

“Jadi untuk program dinas-dinas terkait di tahun 2023 itu akan lebih fokus dan mengarah di desa-desa yang lokus stunting,” tambahnya.