Disperindagkop Bolsel Temukan Penjual Gas LPG Nakal

BOLSEL, PANTAU24.COM-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) bekerjasama dengan Polres Bolsel dan Pemerintah Desa Pintadia, melakukan Monitoring dan evaluasi (Monev) penyaluran gas LPG khususnya yang ukuran 3 kg, Selasa, 14 Desember 2021.

Diketahui, Monev yang dilaksanakan di wilayah Kecamatan Bolaang Uki ini di pimpin langsung Kabid Perdagangan, Nabila Moha dan Kabid Koperasi dan UMKM Delfian Thanta serta didampingi Ketua BPD Desa Pintadia, Abdurahim Hasan.

Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Alsyafri Kalullah saat dikonfirmasi awak media mengatakan, Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi kelangkaan gas LPG 3 Kg, mengingat banyaknya laporan masyarakat terkait kelangkaan gas melon tersebut.

“Kami telah menerima laporan masyarakat terkait kelangkaan LPG. Sehingga kami langsung menindaklanjuti dengan peninjauan langsung ke lokasi,” kata Alsyafri.

Selain itu, kata Kadis, ini dilakukan untuk meminimalisisr penyaluran gas LPG 3 kg yang tidak tepat sasaran. Menurutnya, kelangkaan gas dikarenakan banyak pangkalan yang menjual Gas 3 Kg ke pengecer.

“Sidak tadi, kami menemukan Dua pangakalan yang memang ada bukti kuat, pelanggarannya karena menjual LPG ke pengecer,” ungkapnya.

Lebih kanjut dikatakan, penyalahgunaan pemanfaatan gas LPG bersubsidi ini bisa menjadi salah satu faktor kelangkaan dan distribusi yang tidak tepat sasaran terlebih disaat momen besar seperti menjelang peryaan natal dan tahun baru (nataru).

“Yang nakal kami usulkan ke agen untuk diberi sanksi yakni berupa skorsing supply Gas LPG selama 2 hinggga 3 Minggu ,” tegasnya.

Tak lupa, Alsyafri mengimbau seluruh masyarakat Bolsel untuk membeli gas LPG 3 Kg di pangkalan resmi Pertamina.

“Selain harga yang sesuai, masyarakat bisa mendapatkan LPG yang terjamin kualitasnya,” ujarnya.

|Penulis: Reza Pahlevi