Connect with us

PERISTIWA

Pelaku UMKM di Stand Venue Tenis PON XX Papua Keluhkan Sepi Pembeli

Published

on

PANTAU24.COM-Pelaku usaha mikro kecil menengah atau UMKM yang berjualan di venue tenis Sian Soor di Kantor Wali Kota Jayapura mengeluhkan sepi pembeli. Hingga hari ke lima pertandingan sejak dimulai masih belum banyak barang yang laku.

“Sepi om, kecuali pas hari pertama rame (penonton) tapi yang beli sedikit, sekarang malah tidak ada laku sampai pertandingan selesai,” ujar pemilik UMKM Miktam, Sarce Rumbiak, dikutip dari Website resmi PON Papua, Jumat, 1 Oktober 2021.

Lebih lanjut kata Rumbiak, penonton maupun atlet kurang berminat untuk berbelanja aksesoris kerajinan tangan khas Papua, mereka lebih cenderung belanja makan dan minum.

“Saya jualan noken, anting pinang, gantung kunci, mahkota ikat kepala, koteka, dan patung. Harga mulai dari Rp10 ribu sampai Rp200 ribu,” ujar Rumbiak.

Menurut Rumbiak, hadirnya stand UMKM di venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua untuk mengenalkan aksesoris khas Papua sehingga di kenal masyarakat dari luar daerah.

Fakta menarik dan bermanfaat

“Kalau bisa ditempatkan di cabang olahraga yang banyak diminati, seperti sepakbola dan voli. Ini (tenis) kurang rame karena peminatnya kurang,” ujar Rumbiak.

Pelaku UMKM lainnya, Wamei, mengatakan hari pertama jualan ia bisa menjual hingga tiga mahkota ikat kepala. Namun kata dia memasuki hari kedua sampai dengan hari kelima belum ada satupun hasil jualan yang laku terbeli.

“Ikat kepala saya jual Rp300 ribu satu. Bahannya dari kulit kayu dan bulu burung kasuari ditambah hiasan kerang laut. Satu hari bisa bikin dua,” ujar Wamei.

Wamei berharap dagangannya laku sehingga bisa menambah semangatnya untuk membuat mahkota ikat kepala lebih banyak lagi.

“Saya bersyukur berkesempatan jualan di venue PON ini, sekaligus memperkenalkan aksesoris khas Papua. Saya berharap selalu hadir dalam setiap pameran-pameran UMKM untuk bisa jualan,” ujar Wamei.