Kotamobagu
Gairahkan Semangat Bangkit dari Pandemi, BMR Forum Hijau Bantu Warga yang Isoman
Sejak meningkatnya kasus Covid-19 gelombang dua di Indonesia termasuk Kotamobagu, BMR Forum Hijau berupaya menggalang donasi perlengkapan baku untuk diolah jadi makanan siap konsumsi, yang dibagikan kepada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (Isoman) karena terpapar virus Covid-19.

KOTAMOBAGU, PANTAU24.COM – Peningkatan kasus positif terpapar virus Covid-19 membuat masyarakat mulai sadar akan bahaya penularan. Apalagi dampak ekonomi yang dirasakan akibat virus ini cukup besar. Hal tersebut memacu semangat untuk bangkit dari pandemi yang sudah hampir dua tahun berlangsung. Gerakan gotong royong membantu sesama tidak hanya muncul dari instansi pemerintah tetapi dari masyarakat, seperti yang dilakukan komunitas BMR Forum Hijau. Sebuah komunitas yang selama ini konsisten terhadap isu-isu lingkungan.

Menyediakan Makanan untuk Warga Kotamobagu yang jalani Isoman
Sejak meningkatnya kasus Covid-19 gelombang dua di Indonesia termasuk Kotamobagu, BMR Forum Hijau berupaya menggalang donasi perlengkapan bahan baku untuk diolah jadi makanan siap konsumsi, yang dibagikan kepada warga sedang menjalani isolasi mandiri (Isoman) karena terpapar virus Covid-19.
Ketua BMR Forum Hijau, Kang Arman menuturkan, pihaknya sengaja membuka donasi bantuan bahan baku makanan, berupa beras dan rempah untuk tidak membatasi semangat berbagi dan soliditas masyarakat.
“Ya, kalau ada yang manyumbang bawang, atau minyak kelapa, beras atau apa saja, meski itu hanya garam, kami akan sangat senang sekali menerima,” kata Arman, Rabu, (25/08/2021).

Menurut Arman, dengan tidak membatasi bantuan semua kalangan masyarakat bisa ikut berbagi dan terlibat dalam upaya melawan dan bangkit dari pandemi ini.
“Kami paham hampir semua masyarakat saat ini kesusahan, sehingga bukan nilai apa yang telah disumbangkan, melainkan niat membantunya, niat saling tolong menolongnya yang sangat kami hargai,” ujarnya.
Bahan-bahan hasil donasi akan diolah secara sehat oleh anggota BMR Forum hijau dan dibagikan kepada warga yang sedang menjalani Isoman di rumah.
Untuk bisa mendapat bantuan, BMR Forum hijau telah menyediakan tim yang siap dihubungi untuk mendata alamat tempat tinggal warga yang akan diantarkan makanan.

Menggandeng Berbagai Instasi untuk Berbagi
Dalam menjalankan program bantuan ini, BMR Forum hijau membuka diri untuk berkerjasama dengan instansi terkait termasuk aparat hukum pun intansi teknis pemerintahan lainnya.
“Kami sadar, maski gerakan ini terbilang kecil, tapi kami tentu butuh dukungan. Kita harus saling dukung, tidak boleh hanya berharap penuh bantuan dan dukunangan pemerintah, tetapi kita juga harus membantudan mendukung pemerintah, agar pandemi ini segera berakhir,” kata Arman.

Salain warga masyarakat, PLN Kotamobagu bersama Pramuka Saka Wira Kartika Kodim 1303 Bolaang Mongondow turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“Syukurlah karna dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak, akhirnya kegiatan ini berjalan dengan lancar. Semangat berbagi saat pandemi di kalangan masyarakat begitu besar,” ujar Arman.
Arman berharap, semakin banyak komunitas tergerak dan ikut melakukan hal serupa, demi pemulihan dan tidak terpuruk pada pandemi.
“Yakinlah, terkadang kesedihan kemarin akan menjadi kebahagiaan jika kita bangkit dari keterpurukan. Tetap saling berbagi dan peduli serta memberi motivasi agar tetap kuat dan sehat karena meski pandemi kita harus gairahkan semangat berbagi bersama,” jelas Arman.
Tak hanya Warga Isoman yang Dibantu

Dalam menjalankan aksinya, BMR Forum hijau juga menyasar masyarakat yang dianggap sangat rentan terdampak Covid-19. Bantuan makanan diberikan kepada warga yang layak menerima.
“Kami paham betul saat ini semua orang sedang berusaha bertahan hidup, sehingga walau hanya kecil, kami berharap bantuan kami bisa bermanfaat,” ucap Arman.
Salah satu penerima bantuan, I Daun mengatakan merasa terharu dan terbantu karena bantuan tersebut.
“Bisa dibayangkan, terpapar virus saja sudah ujian lumaian berat bagi kami. Kami harus isolasi dan menjau dari orang-orang tercinta, apalagi harus memikirkan tanggungan hidup keluarga, syukur ada bantuan makanan gratis ini,” katanya.
Dengan bantuan ini, saya pribadi merasa dirangkul dan tidak diasingkan dari kehidupan bermasyarakat meski saat ini saya harus membatasi diri berinteraksi secara langsung.
“Secara tidak langsung ini mempengaruhi psikologi saya, dan membuat sya merasa lega sebagai seorang penyintas,” pungkasnya.

You must be logged in to post a comment Login