Kotamobagu
Tantangan Orangtua di Kotamobagu saat Anak Belajar Daring pada Masa Pandemi
Perlu disadari bahwa ketidaksiapan guru dan siswa terhadap pembelajaran daring juga menjadi masalah. Perpindahan sistem belajar konvensional ke sistem daring amat mendadak, tanpa persiapan yang matang.
KOTAMOBAGU, PANTAU24.COM – Dengan seragam lengkap, Adly Yanuarsyah Mamonto, siswa kelas tujuh Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 2 Kotamobagu, mengikuti pelajaran.
Sejak awal masuk MTs, Adly sudah belajar mengikuti semua pembelajaran secara daring. Hampir setiap harinya, Adly didampingi sang ibu, Murni Paputungan, dalam mengakses gawai. Semuanya dilakukan agar Adly bisa tetap belajar saat pandemi.
Pendampingan Orangtua
Seperti kebanyakan orangtua, Murni tidak memiliki pilihan. Agar Adly bisa tetap mengakses pendidikan formal, Murni harus menyesuaikan perkembangan digital. Memang, untuk menjaga keselamatan dan kesehatan para siswa dan mahasiswa, sejumlah sekolah dan universitas menerapkan sistem online atau virtual tanpa tatap muka langsung. Metode ini juga dikenal dengan metode daring.
Untuk menjalankan metode daring, Murni mengaku kesulitan dalam memenuhi kuota internet. Tapi Murni merasa masih merasa lebih beruntung, setidaknya Murni masih memiliki gawai untuk digunakan belajar.
Menurut Murni, banyak orangtua siswa yang tidak memiliki gawai. Sehingga, banyak siswa yang harus ikut belajar bersama, menumpang teman yang memiliki gawai. Bahkan beberapa siswa terpaksa tidak bisa mengikuti pembelajaran.
“Iya, beberapa tidak ada di dalam grup Whatshap, mereka bukan tidak mau gabung, memang karena tidak memiliki gawai,” kata Murni, Senin, (26/07/2021).
Hal senada diungkap oleh Isnan Kadi, orangtua siswa yang terpaksa tidak bisa mengikutsertakan anaknya belajar daring.
“Pandemi seperti ini, jangankan membeli hape (gawai) membeli beras saja susah. Ya sedih juga melihat anak, tapi apa daya,” ujar Isnan.
Isnan berharap pandemi bisa segera berlalu, agar anaknya bisa segera belajar tatap muka di sekolah.
Efektivitas Belajar Daring
Efektifitas belajar daring juga dipertanyakan. Banyak orangtua yang kurang yakin dengan pendampingan belajar. Febby Manoppo menceritakan kesulitannya dalam mendampingi anak belajar. Febby sendiri merasa tak optimal, bahkan cenderung menyerah saat menghadapi anaknya agar bisa tetap memperhatikan pembelajaran dari guru.
“Anak kurang fokus, karena ada di lingkungan yang tidak mendukung. Di rumah anak tidak bisa belajar karena banyak gangguan,” keluhnya.
Selain itu, ketidakmampuan membagi waktu juga menjadi soal. Febby dan suaminya harus bekerja, tidak selalu memiliki waktu dalam melakukan pendampingan belajar anak.
Sementara itu, salah satu dosen di Kotamobagu, Nur Rezkowati mengatakan jika untuk daerah seperti Kota Kotamobagu, pembelajaran daring tidak begitu efektif.
“Tidak hanya karena persoalan internet yang terbatas, atau sumber daya orangtua yang kurang dalam memahami digital, tetapi banyak tenaga pendidik yang tidak sepenuhnya siap”, jelas Nur.
Perlu disadari bahwa ketidaksiapan guru dan siswa terhadap pembelajaran daring juga menjadi masalah. Perpindahan sistem belajar konvensional ke sistem daring amat mendadak, tanpa persiapan yang matang.
Tetapi semua ini harus tetap dilaksanakan agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan siswa aktif mengikuti walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19.
Dukungan Pemerintah Kotamobagu
Guna memaksimalkan proses belajar mengajar daring selama Pandemi, Dinas Pendidikan (Disdik) Kotamobagu telah memberikan kuota internet gratis bagi siswa.
“Bantuan Kuota gratis internet ini akan berlangsung selama tiga Bulan ke depan. Internet ini mengikuti sesuai analisis data dan sistem yang sudah terdaftar yaitu untuk Sekolah Dasar (SD) sebanyak 6317 Siswa. Sedangkan tingkat SMP ada sebanyak 4344 siswa dan TK 583 siswa. Ini yang sudah terdaftar berdasarkan yang pendataan dan siap menerima pulsa data langsung dari Kementrian,” kata Sekertaris Disdik Kotamobagu, Rastono Sumardi.
Rastono berharap, bantaun ini dapat digunakan sebaik-baiknya oleh para siswa dalam urusan pembelajaran.
“Insyaallah dengan bantuan pemerintah ini, para siswa dapat belajar efektif dari rumah sehingga dapat memenuhi kompetensi pembelajaran sesuai kurikulum yang ada,” pungkasnya.
You must be logged in to post a comment Login