Connect with us

Bolmong

Cegah Penularan Covid-19 Saat di TPS Nanti, Ini 15 Hal Baru yang Perlu Diketahui

Hal pertama yang terbaru adalah berkurangnya jumlah pemilih, sehingga totalnya menjadi 500 pemilih satu TPS.

Published

on

Media Gathering oleh KPU Bolmong bersama puluhan pewarta desk Bolmong

BOLMONG, PANTAU24.COM-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mengurai 15 hal baru yang dilakukan di tempat pemungutan suara (TPS) pada pencoblosan 9 Desember 2020 nanti.

Demikian diuraikan Komisioner Divisi Partisipasi Masyarakat dan SDM, KPU Bolmong, Hasrul Dumambow, pada kegiatan Media Gathering bersama puluhan pewarta desk Bolmong di Lolak, Selasa 1 Desember 2020.

Setelah dibuka dengan resmi oleh Ketua KPU Bolmong, Liliek Mahmudah, bersama komisioner lainnya, yakni Hasrul Dumambow, Afif Zuhri dan Ingga Adampe, pada kesempatan pemeparan itu, Hasrul menjelaskan tentang hal-hal baru tersebut.

Dikatakannya, 15 hal baru itu akan diterapkan saat ini, di kala pandemi Covid-19 tengah melanda.

Hal pertama yang terbaru adalah berkurangnya jumlah pemilih, sehingga totalnya menjadi 500 pemilih satu TPS.

Fakta menarik dan bermanfaat

“Kita mengurangi jumlah pemilih di TPS kalau Indonesia biasanya maksimal satu TPS itu 800 (orang) maka untuk pilkada sekarang maksimal jadi 500 (orang),” kata Hasrul.

“Sehingga memang konsekuensinya ada penambahan TPS lebih banyak,” lanjut dia.

Hal kedua adalah pengaturan kedatangan pemilih, larangan berdekatan, tidak bersalaman, mencuci tangan.

Keenam, datang ke TPS dengan menggunakan masker, tersedianya sarung tangan plastik di TPS untuk para pemilih.

Kedelapan, petugas TPS akan menggunakan pelindung wajah, dan disediakan masker ganti.
Kesepuluh, para pemilih juga diharus membawa alat tulis sendiri, tersedianya tisu kering, diceknya suhu tubuhnya, TPS akan didisinfeksi, penggunaan tinta tetes dan terakhir tersedianya bilik khusus bagi yang sakit.

Bilik untuk yang sakit dipakai apabila ada pemilih yang memiliki suhu badan lebih dari 37,3 derajat celcius.

Di bilik khusus itu, ada petugas berpakaian APD lengkap yang akan memandu pemilih melakukan pencoblosan.

Hasrul juga meminta masyarakat agar tidak memberikan stigma negatif kepada pemilih di bilik khusus, karena belum tentu mereka terjangkit Covid-19.

“Kita ingin meyakinkan masyarakat bahwa TPS kita aman, TPS kita sudah kita susun sedemikian rupa,” punkasnya.