Connect with us

Bolmong

FOTO: Banjir dan Longsor di Wilayah Dumoga Sebabkan Akses Penghubung Bolmong-Bolsel Putus

Penyebabnya adalah, meluapnya hulu sungai Moyogang di Desa Uuwan serta bendung Kosinggolan yang over kapasitas.

Published

on

BOLMONG, PANTAU24.COM-Hujan lebat yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dan sekitarnya sejak bberapa hari terakhir menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah di Dumoga, Sabtu 15 Juli 2020.

Penyebabnya adalah, meluapnya hulu sungai Moyogang di Desa Uuwan serta bendung Kosinggolan yang over kapasitas.

Dampaknya, mulai dari banjir dengan ketinggian air berkisar antara 80 hingga 150 centimeter yang melanda hampir merata di Kecamatan Dumoga Barat, Dumoga Tengah dan Dumoga Utara.
Selain itu, jembatan Kosio ambruk lantaran tak kuat menahan terjangan air. Jalan di Desa Doloduo III juga ambruk dan tak bisa dilewati kendaraan. Serta terjadi longsor besar di beberapa titik Desa Matanyangan hingga memasuki wilayah Kabupaten Bolsel.

Berikut foto-foto dampak dari banjir dan tanah longsor di wilayah Dumoga:

Beberapa titik longsor di Desa Matayangan, Kecamatan Dumoga Barat hingga memasuki wilayah Bolsel. Selama dua hari, pengendara roda dua terpaksa menggotong kencaraannya untuk melewati titik longsor. (Foto: Marshal)
Lantaran tak kuat menahan terjangan banjir, jembatan di jalan AKD tepatnya di Desa Kosio, Kecamatan Dumoga Tengah ambruk. (Foto: Marshal)
Warga yang akan menyeberang jambatan terpaksa menggunakan jasa rakit yang disediakan oleh masyarakat setempat secara swadaya dengan membayar Rp20 ribu sekali lewat. (Foto: Marshal)
Salah satu rumah di Desa Doloduo III, Kecamatan Dumoga Barat yang terdampak banjir luapan bendung Kosinggolan. (Foto: Marshal)
Ruas jalan penghubung antara Desa Doloduo III dan Desa Toraut, Kecamata Dumoga Barat ambles akibat terjangan luapan bendung Kosinggolan. (Foto: Marshal)

Fakta menarik dan bermanfaat