Connect with us

CARI TAHU

Hubungan Interaksi Sosial Dengan Kualitas Hidup Lansia

Setiap lansia akan mengalami masalah psikologis

Published

on

Ilustrasi dari Pixabay.com

Penulis: Gloria Pratiwi Kondoy, Semester 6 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado


Kimball Young dan Raymond W. Mack menurutnya Interaksi Sosial ialah hubungan sosial yang terjalin secara dinamis yang masih terkait hubungan antar Individu atau dengan kelompok,atau antara kelompok dengan kelompok lain.

Bonner menyebutkan interaksi sosial yakni suatu hubungan terhadap dua individu atau lebih yang saling berpengaruh, mengubah atau memperbaiki sikap Individu lainnya atau sebaliknya.

Kualitas hidup adalah perasaan subjektif seseorang mengenai kesejahteraan dirinya, berdasarkan pengalaman hidupnya saat ini secara keseluruhan dimana pencapaian. (Jurnal Fariani Syahrul, 2017).

Jadi dapat disimpulkan jurnal ini menjelaskan tentang hubungan antara individu dengan individu untuk membantu meningkatkan kesejahteraan diri berdasarkan pengalaman hidup.

Fakta menarik dan bermanfaat

Kemajuan teknologi khususnya pada bidang kesehatan memunculkan dampak positif pada masyarakat dengan meningkatkan angka kehidupan pada anak dan memperlambat kematian pada lanjut usia.

Namun dengan begitu dapat memunculkan masalah masalah pada lansia misalnya masalah pada psikologisnya, social, ekonomi maupun kesehatan.

Notoadmojo, 2008 (Public Health, Vol 13, No 2 Desember 2018), menyebutkan bahwa dari masalah kesehatan, psikologis, ekonomi dan sosial dapat mempengaruhi kesejahteraan lansia dari segi fisiknya, mental lansia tersebut maupun kemampuan bersosialisasi.

Jadi dapat disimpulkan dari masalah masalah yang kecil yang dihadapi setiap lansia itu akan sangat mempengaruhi kesejahteraan hidupnya sehingga perlu untuk ditangani dengan baik sebelum menjadi sebuah masalah baru yang lebih besar.

Setiap lansia akan mengalami masalah psikologis pada diri mereka masing masing, biasanya itu dikarenakan oleh lansia tersebut merasa kesepian karena ditinggal anak anaknya untuk bekerja, merasa frustasi bahkan depresi karena mungkin lansia tersebut tidak memiliki tempat untuk melepaskan masalah yang mungkin dihadapi oleh lansia tersebut.

Umumnya lansia akan merasa cemas dan takut karena pemikiran dari lansia itu sendiri mereka berpikir karena usia yang sudah lanjut jadi mereka akan segera menghadapi kematian. Hal tersebut yang memicu lansia secara perlahan akan menarik dirinya di lingkungan masyarakat sehingga sangat mempengaruhi interaksi social lansia tersebut.

Dengan lansia menarik dirinya dari lingkungan bermasyarakat maka interaksi sosialnya berkurang sehingga dapat menimbulkan perasaan yang kurang nyaman bagi lansia yaitu merasa terisolasi, lansia yang menarik dirinya pasti akan merasa depresi karena tidak dapat membuka dirinya kepada orang lain dan tidak dapat meluapkan atau mengeluarkan atau menceritakan perasaannya dan masalah yang mungkin dihadapi dari lansia tersebut.

Interaksi sosial yang merupakan hubungan social antar individu dengan individu sangat berpengaruh pada kualitas hidup seorang lansia karena dengan lansia melakukan interaksi social dengan orang lain sesama lansia maupun anak dan cucu mereka sendiri akan meningkatkan kepercayaan diri mereka sehingga akan menceritakan hal hal baik pada diri mereka atau akan menceritakan masalah masalah yang mungkin mereka hadapi sehingga dapat membantu mengurangi tingkat depresi, frustasi dan rasa kesepian pada lansia.

Hal itu sangat membantu setiap lansia karena dengan begitu lansia akan merasa mereka dihargai, disegani dan disukai oleh setiap anggota keluarganya maupun oleh masyarakat pada lingkungan tempat tinggal lansia tersebut.

Interaksi sosial dari lansia mungkin akan menurun karena keterbatasan dari lansia tersebut, misalnya kemampuan kesehatan lansia yang mungkin sudah tidak mendukung lansia untuk melakukan interaksi sosial dengan tetangga atau masyarakat disekitar yang ingin atau yang biasanya menjadi tempat berinteraksi dari seorang lansia menyebabkan kualitas hidup lansia tersebut akan menurun karena interaksi social yang berkurang atau menurun dan jika terjadi yang yang seperti itu peran dari keluarga sangatlah penting bagi lansia yang mengalami penurunan kualitas hidup karena interaksi sosialnya yang menurun.

Disini diharapkan agar keluarga anak atau cucu dari lansia tersebut tetap bersama dan menemani lansia tersebut agar lansia tidak merasa kesepian dan tidak merasa ditinggalkan untuk mengurangi rasa kesepian dari lansia tersebut.

Dukungan dari sekeluarga dalam hal interaksi sangat berpengaruh pada kualitas hidup seorang lansia karena dengan begitu lansia tidak akan merasa kesepian dan merasa diperhatikan dan dihargai sebagai anggota keluarga mereka.

Dengan begitu semakin buruk kemampuan interaksi social seorang lansia semakin buruk pula kualitas hidup seorang lansia begitupun sebaliknya. Semakin baik interaksi social seorang lansia maka kualitas hidupnya pun semakin baik dan menggurangi masalah masalah pada psikologis dari lansia itu sendiri.

Dengan meningkatkan interaksi social maka akan meningkatkan aktifitas fisik dan memberikan perasaan nyaman pada lansia karena memiliki tempat untuk berbagi cerita dengan keluarga anak, cucu maupun dengan masyarakat sekitar tetangga dan lain lain.