Connect with us

CARI TAHU

Bahaya Anemia Pada Lansia

Anemia atau biasa dikenal sebagai kurang darah ini biasanya sering di sepelekan.

Published

on

Ilustrasi: Pixabay.com

Oleh: Rut Keren Sangkoy (Mahasiswa Fakultas Keperawatan, Unika De La Salle Manado)

Anemia atau biasa dikenal sebagai kurang darah ini biasanya sering di sepelekan. Padahal Anemia bisa dapat meningkatkan risiko kematian bagi lansia yang memiliki riwayat penyakit jantung, kanker dan kondisi medis/ penyakit lainnya. Bahaya anemia tidak bisa disepelekan atau diremehkan perlu perhatian lebih agar dapat melindungi lansia dari berbagai komplikasi penyakit ataupun akibat yang bisa terjadi dari kondisi kurang darah tersebut.

Bahaya Anemia yang bisa timbul salah satu contohnya adalah peningkatan resiko kematian, untuk lansia yang memiliki riwayat gagal jantung, dan memiliki kadar Hb(hemoglobin) yang rendah maka dari itu rentang normal kadar Hb(hemoglobin) untuk pria adalah 14-17 mg/dl dan untuk wanita adalah 12-15 mg/dl. Tidak hanya itu, beberapa kondisi ini juga dapat timbul pada lansia akibat dari kurang darah:

  • Lebih rentan terhadap penyakit
  • Kemampuan fisik berkurang
  • Menurunnya fungsi kognitif (daya ingat, kemampuan berbicara, pemahaman kondisi sekitar)
  • Mengalami demensia
  • Tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari karena sulit bergerak
  • Terjadinya resiko jatuh
  • Resiko depresi meningkat
  • Berkurangnya kepadatan tulang serta otot  

Jenis-jenis anemia yang biasanya sering di derita oleh lansia:       

Perlu kita ingat tidak semua lansia mengalami kondisi yang sama, meskipun bahaya anemia yang timbul bisa serupa. Mengenal jenis anemia yang di alami bisa membantu kita untuk menentukan perawatan yang tepat.

Fakta menarik dan bermanfaat
  1. Anemia chronic disorder adalah jenis anemia yang paling umum di derita oleh lansia. lansia yang mengalami kondisi ini masih memiliki cukup zat besi di tubuhnya. Tetapi sumsum tulangnya sudah tidak mampu untuk menambahkan zat besi ke sel. umumnya timbul pada lansia yang memiliki riwayat kanker, gagal ginjal kronis atau infeksi kronis.
  2. Anemia defisiensi besi kebanyakan di derita lansia setelah ACD(Anemia chronic disorder). Anemia ini bisa terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan zat besi.
  3. Anemia aplastik lansia yang mengalami kondisi ini tidak dapat memproduksi sel merah yang cukup. kondisi ini dapat di sebabkan oleh infeksi, konsumsi obat tertentu, penyakit autoimun, dan paparan bahan kimia.
  4. Anemia defisiensi vitamin  B12 dan folat tidak hanya zat besi, tubuh juga membutuhkan vit. B12 dan folat untuk bisa membuat sel darah merah yang sehat.

Maka dari itu kita bisa menghindari bahaya Anemia di atas dengan cara mengkonsumsi makanan yang sehat  kaya akan berbagai vitamin dan nutrisi seperti:

  • Zat besi terdiri dari daging sapid an daging-daging lainnya, kacang, sayuran hijua, serta buah kering.
  • Folat, bisa di dapatkan dari buah-buahan, sereal, sayuran hijau, kacang polong, roti dan pasta.
  • Vitamin C, bisa di temukan pada buah-buahan yang asam (lemon), paprika, brokoli, tomat, stroberi dan melon.

Jika mengkonsumsi makanan-makanan di atas belum cukup memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral harian, maka lansia dapat mengonsumsi suplemen multivitamin atau obat penambah darah. Tetapi sebelum mengonsumsi suplemen harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan keamanannya.