Connect with us

Bolsel

Pendapatan Daerah Bolsel Masih Andalkan Anggaran Perimbangan

Published

on

BOLSEL, PANTAU24.COM-Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) mengatakan bahwa pendapatan daerah setempat masih mengandalkan anggaran perimbangan yang bersumber dari APBN.

Hal ini Wabup sampaikan saat memberikan sambutan pada rapat paripurna penyampaian LKPJ kepala daerah tahun anggaran 2021, yang dilaksanakan di ruang rapat paripurna DPRD Bolsel, Selasa, 29 Maret 2022.

Menurut Wabup, dana perimbangan yang diterima kabupaten Bolsel tahun 2021 sebesar Rp. 495.555.278.734 miliar dari taget yang ditetapkan sebesar Rp. 474.456.339.506 miliar.

“Dengan demikian kita bisa melihat bahwa pendapatan daerah kabupaten Bolsel masih mengandalkan anggaran dari dana perimbangan sebesar 94,90 persen, sedangkan pendapatan daerah yang sah sebesar 2,69 persen dan PAD hanya berkontribusi 2,40 persen,” kata Wabup.

Secara umum dari pendapatan daerah tersebut kata Wabup, dapat disimpulkan bahwa pembiayaan daerah masih sangat bergantung pada pemerintah pusat.

Fakta menarik dan bermanfaat

Oleh karenanya, Wabup berharap ada komitmen serta kerja sama dari seluruh pihak agar dapat meningkatkan sumber pendapatan asli daerah yang terdiri atas pendapatan pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

“Untuk itu mari kita bersama-sama terus mengoptimalkan pemanfaatan sumber pendapatan asli daerah yang sudah ada serta menggali potensi sumber pendapatan daerah lainya dan memotivasi masyarakat agar dapat mengelola sumber daya yang dimiliki dalam bentuk Bumdes yang dipelopori oleh masyarakat desa,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, wabup juga membeberkan jumlah pengelolaan keuangan daerah mulai dari belanja daerah, belanja modal, belanja tak terduga, hingga belanja transfer tahun 2021.

“Pengelolaan belanja daerah Kabupaten Bolsel tahun 2021 yakni sebesar Rp. 392.034.606.356 miliar dengan realisasi sebesar Rp. 340.795.513.694 miliar atau sebesar 86,92 persen. Kedua belanja modal sebesar Rp. 121.052.713.251 miliar dengan realisasi sebesar Rp. 112.561.614.860 miliar atau sekitar 92,98 persen,” ujarnya sembari menambahkan belanja tak terduga Kabupaten Bolsel sebesar Rp. 6.050.000.000 miliar dengan realisasi 910.502 806 juta rupiah atau 15,04 persen dan Belanja transfer sebesar Rp. 111.670.130.040 miliar rupiah dengan realisasi Rp. 111.279.170.831 miliar rupiah atau sebesar 99,64 persen.

“Kita sadari bersama bahwa deskripsi keberhasilan yang telah kita capai, belum dapat mewujudkan berbagai harapan dan keinginan rakyat, untuk itu menjadi tanggung jawab kita bersama menjaga kemitraan yang harmonis melalui kolaborasi dan berkontribusi sebagai wujud tanggungjawab mengemban amanah masyarakat demi kepentingan daerah yang sama-sama kita cintai,” jelasnya.

“Semangat untuk perubahan harus ada, perubahan jangan hanya sekedar angan-angan tapi mesti dilaksanakan dan ditindaklanjuti. Semua pihak harusnya memberikan kontribusi dan sumbangan agar tidak bekerja bagai benang kusut, marilah kita bekerja berbuat yang terbaik agar daerah ini semakin lebih baik,” pungkasnya.

|Penulis: Reza Pahlevi