SULUT
Persatuan dan keteladanan iman menggema di Modisi


PANTAU24.COM — Ribuan kaum ibu dari berbagai jemaat Gereja Masehi Injili di Bolaang Mongondow (GMIBM) memadati Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, dalam rangka Perayaan Hari Wanita Kaum Ibu Sinode GMIBM, yang dipusatkan di Gereja GMIBM “Efrata”, Minggu 8 Juni 2025.
Kegiatan akbar yang mengusung tema “Melalui Hari Wanita Kaum Ibu, Kita Wujudkan GMIBM yang Tangguh dalam Bersekutu, Bersaksi, dan Melayani” ini berlangsung dalam suasana penuh sukacita, persaudaraan, dan semangat pelayanan.
Turut hadir dalam momen tersebut, Bupati Bolaang Mongondow Selatan H. Iskandar Kamaru, S.Pt., M.Si, bersama Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid, serta Ketua TP-PKK Bolsel, Ny. Selpian Kamaru-Manopo. Kehadiran mereka disambut hangat oleh ribuan ibu-ibu GMIBM se-Bolmong Raya dan pimpinan sinode gereja.
Bupati Iskandar: Tiga pilar iman adalah fondasi GMIBM tangguh
Dalam sambutannya di hadapan lebih dari 5.000 jemaat yang hadir, Bupati Iskandar menyampaikan pesan moral yang kuat, menekankan pentingnya memperkuat tiga fondasi utama kehidupan bergereja: bersekutu, bersaksi, dan melayani.
“Perayaan ini bukan sekadar seremoni, tetapi momentum untuk mempererat persekutuan, saling mengasihi, dan membangun kekuatan bersama dalam menghadapi tantangan zaman,” ujar Bupati.
Ia juga mengajak kaum ibu untuk menjadi teladan dalam bersaksi tentang kasih Tuhan, bukan hanya melalui perkataan, melainkan lewat tindakan nyata dalam keluarga, jemaat, dan masyarakat.
Khusus kepada kaum ibu GMIBM, Bupati Iskandar mengangkat figur-figur perempuan inspiratif dalam Alkitab seperti Lidia, Priskila, dan Debora, sebagai contoh ketangguhan, kebijaksanaan, dan keberanian dalam pelayanan.
“Mereka adalah pilar gereja dan bangsa. Semangat mereka harus kita teladani dalam kehidupan kita hari ini sebagai kaum ibu, pendidik, dan pelayan,” ucapnya penuh semangat.
Mengakhiri sambutannya, Bupati menyentuh persoalan sosial yang menyatukan umat lintas daerah dan agama. Ia menyinggung pembangunan hunian bagi warga terdampak bencana dari Kabupaten Sitaro yang direlokasi ke Desa Modisi, sebagai bentuk kepedulian lintas iman dan etnis.
“Di Modisi, komunitas Sangihe dan umat Kristiani hidup berdampingan dengan damai. Relokasi warga Nusa Utara ke Bolsel adalah bukti bahwa kita satu sebagai ciptaan Tuhan, dan bahwa pemerintahan kami menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi,” tegas Bupati Iskandar.
Wujud dukungan pemerintah untuk perempuan gereja
Kehadiran kepala daerah dalam perayaan Hari Wanita Kaum Ibu GMIBM ini menegaskan komitmen Pemkab Bolsel dalam mendukung peran strategis kaum ibu sebagai pilar iman, pendidik dalam keluarga, serta agen perubahan sosial.
“Kami akan selalu mendukung kegiatan yang memperkuat iman, mempererat persaudaraan, dan memajukan perempuan sebagai bagian penting dalam pembangunan daerah,” tutup Bupati.
Acara ini berlangsung penuh kehangatan, ditandai dengan liturgi ibadah bersama, penampilan paduan suara kaum ibu, serta semangat pelayanan yang kental terasa di setiap rangkaian kegiatan. (Advetorial)

You must be logged in to post a comment Login