Bitung
Warga dan Warganet Dukung Tim Tarsius Cs, Desak Kapolres Bitung Keluarkan Instruksi Tembak Pelaku Kriminal

Bitung, Pantau24.com — Masyarakat Kota Bitung terus memberikan dukungan penuh kepada Tim Tarsius dan Resmob Polres Bitung yang tanpa lelah memberantas berbagai aksi kriminalitas di wilayah tersebut. Namun, di tengah meningkatnya kasus teror panah wayer dan kejahatan jalanan lainnya, warga menyuarakan perlunya tindakan lebih tegas.
Mereka mendesak Kapolres Bitung, AKBP Albert Zai, untuk mengeluarkan instruksi tembak di tempat terhadap pelaku kriminal berulang yang mengancam keselamatan warga.
Aksi Kriminal Kian Meresahkan
Insiden panah wayer kembali mengguncang Kota Bitung pada Jumat (25/4/2025) dini hari. Seorang aktivis, Reynaldi Ilyas (25), menjadi korban saat melintasi kolong jembatan tol di Jalan Baru, Kelurahan Pateten Satu, Kecamatan Aertembaga.
Reynaldi, yang baru saja mengikuti aksi solidaritas mendukung Polres Bitung menjaga kamtibmas, tak menyangka akan menjadi korban kekerasan. Sebuah anak panah wayer menancap di rusuk kirinya, membuatnya harus segera meminta bantuan Tim Tarsius.
Tak berselang lama, tim yang dipimpin Aipda Handri Koagow langsung menyisir lokasi kejadian, menemukan satu anak panah wayer lain, dan melakukan pengejaran terhadap pelaku. Kasi Humas Polres Bitung, Iptu Abdul Natip Anggai, membenarkan kejadian itu dan menegaskan bahwa pelaku masih dalam pengejaran.
Apresiasi untuk Gerak Cepat, Tapi Desakan Tindakan Tegas
Warga mengapresiasi kecepatan respons Tim Tarsius dan Resmob, namun menilai kondisi keamanan saat ini menuntut langkah-langkah lebih berani dan tegas, terutama terhadap pelaku yang berulang kali beraksi.
“Kami butuh tindakan nyata. Tidak cukup hanya tangkap, bina, lalu lepas. Untuk pelaku yang sudah berkali-kali membawa panah wayer atau sajam, apalagi residivis, harus ada tindakan tegas dan terukur. Kalau perlu tembak di tempat,” ujar Rudi (38), warga Aertembaga.
Hal serupa disampaikan Syarif (45), warga Pateten, yang berharap Kapolres Bitung segera mengeluarkan instruksi tegas.
“Kami menanti komando dari Kapolres Albert Zai. Kalau pelaku berkeliaran membawa senjata berbahaya dan sudah berulang kali membuat onar, harus ditembak di tempat. Jangan tunggu ada korban jiwa baru bertindak,” katanya.
Dukungan dari Media Sosial
Tak hanya di lapangan, suara warga juga menggema di media sosial. Sejumlah akun di Facebook dan Instagram mengunggah komentar berisi dukungan terhadap Polres Bitung sekaligus desakan untuk bertindak lebih keras terhadap para pelaku kejahatan.
“Bravo Tim Tarsius! Tapi jangan ragu bertindak tegas. Kalau pembawa panah wayer ketangkap lagi, tembak saja!” tulis warganet.
Komentar serupa juga ramai di grup Facebook komunitas Bitung, di mana warganet berharap tidak ada kompromi bagi pelaku kriminal yang mengancam keselamatan umum.
Ancaman Nyata di Jalanan
Sejumlah warga menilai pelaku kejahatan, khususnya yang membawa senjata tajam atau panah wayer dan berstatus residivis, layak mendapat tindakan tegas sebagai efek jera.
“Premanisme harus diberantas. Kami percaya Tim Tarsius dan Resmob mampu melakukan tindakan tegas asal ada instruksi yang jelas dari Kapolres,” ujar Johan (30), warga Girian.
Selain itu, warga meminta agar patroli diperkuat, khususnya di titik-titik rawan seperti jalan baru dan area kolong jembatan.
Menjaga Bitung dari Ancaman Jalanan
Sebagai salah satu pusat ekonomi dan pelabuhan strategis di Sulawesi Utara, Bitung tidak boleh menjadi tempat berkembangnya kriminalitas jalanan.
“Bitung ini bukan arena mainan para pembawa panah wayer. Ini kota kita, mari kita jaga bersama,” tegas seorang warga Pateten.
Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan warganet, Tim Tarsius dan Resmob kini diharapkan makin percaya diri mengambil langkah tegas. Masyarakat percaya, dengan instruksi kuat dari Kapolres, keamanan Kota Bitung dapat segera pulih dan kembali nyaman.
“Kami siap dukung penuh polisi, tapi ini saatnya bertindak keras. Bitung harus bebas dari teror jalanan,” tutup Syarif.

You must be logged in to post a comment Login