Connect with us

Bitung

Pengerjaan RTLH Dikebut, Keluarga Yusuf Karim Sambut Bulan Ramadan di Rumah Baru

Published

on

Rumah Dani Yusuf (63) mulai dipasang keramik.

Bitung, Pantau24.com–Bulan Suci Ramadan tinggal hitungan hari. Di banyak rumah, persiapan menyambut bulan suci sudah dimulai. Keluarga Yusuf-Karim pun bersiap, tetapi dengan cara yang berbeda. Tahun ini, mereka tak hanya menanti datangnya Ramadan, tetapi juga rumah baru yang tengah dikebut pengerjaannya oleh Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123.

Di Kelurahan Wangurer Barat, Kecamatan Madidir, Kota Bitung, rumah keluarga Yusuf-Karim yang dulu reyot kini telah berubah wajah. Lantainya sudah berlapis keramik, dindingnya tak lagi rapuh, dan atapnya kini lebih kokoh. Hingga hari keenam pengerjaan, progres rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) itu telah mencapai 85 persen.

Bulan puasa akan datang dengan suasana berbeda bagi keluarga ini. Jika sebelumnya mereka menjalani sahur dan berbuka di rumah dengan lantai tanah dan atap bocor, tahun ini, mereka bisa beribadah dengan lebih nyaman.

Kejar Target, Demi Ibadah yang Tenang
Dan SSK TMMD, Lettu Czi Hendri Satria, tak ingin pekerjaan ini berlarut-larut. Ia memahami bahwa rumah bukan sekadar tempat berteduh, tetapi juga ruang bagi sebuah keluarga menjalani kehidupan yang layak, terlebih di bulan suci.

Fakta menarik dan bermanfaat

“Kami kebut pengerjaannya agar sebelum Ramadan tiba, rumah ini sudah bisa ditempati dengan nyaman. Kami ingin memastikan keluarga Yusuf Karim bisa beribadah dengan tenang, tanpa terganggu kondisi rumah yang sebelumnya tidak layak,” katanya.

Bagi  Dani Yusuf (63), Ramadan kali ini akan menjadi momen yang berbeda. Ia tak perlu lagi khawatir tentang dinginnya lantai saat sahur atau bocornya atap ketika hujan turun. Rumah ini membawa harapan baru.

Tahun lalu, kalau hujan deras, kami harus siapkan ember di sudut ruangan. Saat sahur, kami makan di lantai yang dingin. Sekarang, semuanya berubah. Saya bersyukur dan tidak menyangka rumah ini bisa selesai tepat waktu,” ujarnya dengan mata berbinar.

Gotong Royong, Bukti Kepedulian
Sejak hari pertama, pengerjaan rumah ini tak hanya melibatkan anggota Satgas TMMD, tetapi juga warga sekitar. Setiap hari, mereka turun tangan membantu mengangkat material, mencampur semen, hingga mengecat dinding.

“Ini bukan sekadar proyek pembangunan rumah, tapi juga membangun kebersamaan. Warga ikut serta, karena mereka tahu pentingnya rumah ini bagi keluarga Yusuf,” ujar seorang warga yang ikut membantu sejak awal.

Bagi mereka, Ramadan bukan hanya tentang ibadah pribadi, tetapi juga berbagi kebahagiaan dengan sesama. Apa yang dilakukan di rumah Yusuf Karim adalah bentuk nyata dari semangat gotong royong yang masih hidup di tengah masyarakat.

Rumah Baru, Harapan Baru
Di sudut ruangan yang hampir rampung, Dani Yusuf berdiri memandangi rumahnya. Ada harapan di matanya.

“Ramadan tahun ini, saya bisa shalat Tarawih tanpa takut lantai becek saat hujan. Saya bisa sahur bersama keluarga dengan lebih nyaman. Terima kasih untuk semua yang telah membantu. Saya tidak akan pernah melupakan ini,” katanya.

Di luar, suara palu masih terdengar. Satgas TMMD dan warga masih bekerja, memastikan rumah ini benar-benar siap sebelum azan Maghrib pertama di bulan Ramadan berkumandang.

Bulan suci tahun ini, bagi Dani Yusuf dan keluarganya, akan dimulai dengan sesuatu yang baru, rumah yang lebih layak, kehidupan yang lebih nyaman, dan harapan yang lebih besar.