Connect with us

Bitung

10 Tahun Tinggal di Rumah Bocor, Dani Yusuf Kini Bisa Tersenyum Berkat TMMD

Published

on

Dani Yusuf (63). Foto lain: rumah miliknya yang dibangun TMMD.

Bitung, Pantau24.com– Malam-malam panjang yang dingin dan basah kini tinggal kenangan bagi Dani Yusuf (63) dan istrinya Jenab Karim (53). Selama sepuluh tahun, ia dan keluarganya harus bertahan di rumah yang atapnya bocor, temboknya rapuh, dan lantainya lembab setiap kali hujan turun. Namun, nasibnya berubah berkat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 dari Kodim 1310/Bitung.

Rumah Dani Yusuf terletak di Kelurahan Wangurer Barat, Kecamatan Madidir, Kota Bitung. Bangunannya sederhana, berdinding kusam dengan beberapa bagian yang mulai lapuk. Di setiap musim hujan, keluarganya terbiasa menyiapkan ember dan wadah plastik untuk menampung air yang menetes dari atap.

“Kalau hujan, kami tidur di sudut rumah yang lebih kering. Kadang-kadang harus pindah lagi karena bocor makin banyak,” kata Yusuf, mengenang perjuangannya bertahan di rumah itu.

Bertahun-tahun Yusuf yang hanya berkerja sebagai tukang ini  berusaha memperbaiki rumahnya sedikit demi sedikit, tapi keterbatasan ekonomi membuatnya hanya bisa melakukan tambal sulam. Hingga akhirnya, TMMD ke-123 hadir sebagai jawaban atas harapannya yang hampir pudar.

Fakta menarik dan bermanfaat


Bantuan yang Mengubah Hidup
Satgas TMMD mulai bekerja sejak awal pekan. Mereka merobohkan bagian rumah yang sudah tidak layak, mengganti atap bocor dengan yang baru, memperbaiki tembok, dan mengecat ulang dinding luar maupun dalam.
Sekarang, rumah Yusuf sudah berdiri lebih kokoh. Warna baru di dindingnya seolah membawa harapan baru bagi keluarga kecil itu. Pekerjaan rehabilitasi sudah mencapai 80 persen, dan dalam hitungan hari, rumah itu akan benar-benar siap dihuni dengan nyaman.


“Dulu saya hanya bisa pasrah, sekarang saya sangat bersyukur. Ini lebih dari yang saya bayangkan,” ucap Yusuf dengan mata berkaca-kaca.

Ia tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para prajurit TNI yang bekerja keras membangun kembali rumahnya.

“Bapak-bapak TNI sudah seperti keluarga sendiri. Mereka datang, bekerja tanpa pamrih, membuat rumah saya jadi layak huni. Saya benar-benar tidak bisa mengungkapkan rasa terima kasih saya,” katanya dengan suara bergetar.

Lebih dari Sekadar Bangunan
Bagi Yusuf, rumah ini bukan sekadar tempat berteduh. Rumah baru ini adalah simbol harapan, bukti bahwa kepedulian masih ada, dan pengingat bahwa hidupnya kini bisa berjalan ke arah yang lebih baik.

Program TMMD ke-123 ini tidak hanya membangun rumah, tetapi juga membangun kembali semangat hidup Yusuf dan keluarganya. Malam-malam penuh kecemasan karena bocor kini tergantikan oleh tidur yang lebih nyenyak di rumah yang lebih nyaman.

“Sekarang kalau hujan turun, saya tidak perlu lagi bangun tengah malam untuk menggeser tempat tidur atau menampung air bocor. Saya bisa tidur dengan tenang,” kata Yusuf dengan senyum lebar.

Komitmen TNI untuk Masyarakat
Komandan Kodim 1310/Bitung, Letkol Czi Hanif, menegaskan bahwa program TMMD bukan sekadar proyek pembangunan fisik, tetapi juga bentuk nyata kepedulian TNI terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Kami tidak hanya membangun rumah, tetapi juga membangun harapan. Program TMMD ini hadir untuk membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan, agar mereka bisa hidup lebih layak,” ujar Letkol Hanif.

Ia menambahkan, rehabilitasi RTLH seperti yang dilakukan di rumah Yusuf Karim adalah bagian dari komitmen TNI untuk membantu mengurangi kesenjangan sosial.


“Kami ingin memastikan bahwa keberadaan TNI di tengah masyarakat membawa manfaat nyata. Apa yang kami lakukan di TMMD ini adalah wujud dari pengabdian kami kepada rakyat,” tegasnya.

Bagi banyak orang, rumah mungkin hanya sekadar bangunan. Tapi bagi Dani Yusuf dan keluarganya, rumah baru ini adalah awal dari kehidupan yang lebih baik.