Connect with us

Bitung

GAWAT !! Pilkada Bitung Tak Kondusif, Rentetan Dugaan Pelanggaran dan Intimidasi APH Marak

Published

on

Foto: Ilustrasi

BITUNG, PANTAU24.COM–Suhu politik Pilkada Kota Bitung 2024 memanas.

Pertarungan antara pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung, Geraldi Mantiri-Erwin Wurangian (GM-WIN) dan Paslon Hengky Honandar-Randito Maringka (HH-RM) mulai tak kondusif.

Dugaan rentetan pelanggaran serta intimidasi dari para oknum pejabat aparat penegak hukum (APH) dan keberpihakkan oknum penyelenggara ke salah satu paslon ramai diperbincangkan.

Rasa takut dan kekekhawatiran mulai meyelimuti masyarakat Kota Bitung.

Fakta menarik dan bermanfaat

Bahkan, dengan terang-terangan sejumlah oknum APH berpangkat mulai bergerak melakukan intimidasi ke masyarakat agar memilih paslon yang berafiliasi dengan mereka.

Hal ini pun mendapat sorotan dari Tim Hukum paslon GM-WIN, Ridwan Mapahena dan Suharto Sulengkampung.

Keduanya mempertanyakan netralitas dan indepensi APH serta  penyelenggara selaku pihak yang bisa diandalkan untuk mewujudkan Pilkada Bitung yang jujur, adil demokratis.

“Banyak dugaan pelanggaran yang terjadi di Pilkada Bitung tapi tidak diproses dan hanya dibiarkan. Kami ada catatannya. Bahkan kami duga melibatkan berbagai pihak yang berkaitan dengan Pilkada, maka kami curiga ini sudah mengarah ke kategori terstruktur, sistematis dan masif atau TSM,” ujar Ridwan dan Suharto, Senin (28/10/2024).


Pasangan GM-Win lanjut keduanya, menjadi pihak yang dirugikan akibat kondisi itu. Pasangan GM-WIN, tidak memperoleh perlakuan yang sama seperti halnya peserta Pilkada yang lain. Indikasi adanya ketidakadilan dan keberpihakan dari pihak-pihak tertentu sangat kental.

“Selain itu, praktik-praktik yang mengarah ke intimidasi pendukung GM-Win juga mulai nampak. Hal ini tidak bisa dibiarkan. Karena pasti akan merugikan paslon kami GM-WIN,” ungkapnya.

Ridwan dan Suharto pun menyentil orasi politik Maurits Mantiri selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Bitung baru-baru ini. Orasi dalam kampanye GM-Win di Kecamatan Girian itu disebut sebagai luapan kekesalan atas semua yang dialami pihaknya.

“Makanya jangan heran kalau Pak Ketua (Maurits Mantiri,red) berorasi seperti itu. Perasaan beliau sedang campur aduk. Ada marah, kesal, kecewa, sakit hati dan merasa diperlakukan tidak adil. Sebab ada paslon yang sudah melakukan pelanggaran berkali-kali tidak pernah ditindak. Sementara di sisi lain paslon kami seolah dipelototi dan sangat dibatasi. Termasuk juga akhir-akhir ini ada tindakan yang mengarah ke intimidasi terhadap pendukung maupun orang-orang dekat paslon kami,” kata keduanya.

Sambung Ridwan dan Suharto, dari catatan Tim Hukum GM-WIN bahkan sudah ada beberapa pelanggaran yang dianggap sudah terbukti dan diakui oleh pihak terkait. Namun kata keduanya, sampai detik ini tidak ada tindakan berupa sanksi yang diterima oleh pelaku pelanggaran dari pihak yang berkompeten. Alhasil, anggapan adanya keberpihakan ke pasangan calon tertentu mencuat di kubu GM-Win.

“Terutama tiga pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu paslon, itu jelas-jelas tidak bisa dibantah. Tapi ternyata sampai sekarang tidak ada sanksi ataupun tindakan, padahal dalam PKPU Nomor 13 Tahun 2024 ikut mengatur tentang itu,” sesal Ridwan dan Suharto.

Berikut di bawah ini catatan Tim Hukum GM-Win perihal dugaan pelanggaran yang terjadi selama tahapan Pilkada Bitung 2024:

● Pelanggaran paslon HH-RM terkait kesepakatan jumlah pendukung saat tahapan pendaftaran ke Kantor KPU Bitung

● Pelanggaran paslon HH-RM terkait kesepakatan jumlah pendukung saat Deklarasi Kampanye Damai Pilkada Bitung di GOR Manembo-nembo

● Pelanggaran paslon HH-RM terkait kesepakatan tak mengerahkan pendukung di luar yang ditentukan dalam debat kedua di Kantor DPRD Bitung. Selain, pendukung paslon HH-RM juga sempat melakukan konvoi

● Dugaan praktik money politic oleh calon Wakil Walikota Randito Maringka di salah satu tempat ibadah di Bitung. Penanganan terhadap dugaan pelanggaran ini sudah dihentikan Bawaslu Bitung

● Dugaan kampanye terselubung oleh Papera saat melakukan jalan sehat baru-baru ini. Kegiatan itu bertajuk jalan sehat namun dalam praktiknya ada anggota Papera yang membawa atribut paslon HH-RM

● Dugaan pelanggaran etika oknum anggota Panwascam Matuari. Dugaan ini mencuat setelah istri oknum anggota Panwascam dimaksud kedapatan ikut kampanye paslon HH-RM

● Dugaan adanya potensi pemlih ganda dalam DPT yang disusun KPU Bitung

● Dugaan intimidasi terhadap orang dekat paslon GM-Win oleh oknum APH