Connect with us

SULUT

Proses relokasi korban erupsi Gunung Ruang mulai menuai harapan baru

Published

on

SITARO, PANTAU24.COM – Tahapan relokasi korban bencana erupsi Gunung Ruang yang ditunggu-tunggu mulai menunjukkan perkembangan positif. Dengan dilaksanakan pencabutan undian lokasi perumahan di Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, harapan para korban mulai terlihat nyata. Kegiatan ini diadakan di Gedung Mapalus Kantor Gubernur Sulawesi Utara dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, Rabu, 18 September 2024.

Dalam kesempatan ini, Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandou, hadir langsung menggarisbawahi pentingnya transparansi dalam proses pencabutan undi, sekaligus mengingatkan bahwa rumah yang dibangun harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh penerima manfaat.

“Proses ini kami pastikan berjalan netral, tidak ada rekayasa sedikit pun, dan yang paling penting rumah-rumah ini bukan untuk diperjualbelikan,” tegas Kandou dalam sambutannya.

Sementara itu, Alexander Wattimena, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, menyampaikan laporan terkait jumlah penerima bantuan rumah. Menurut Wattimena, Kampung Pumpente tercatat ada 111 penerima unit rumah, sementara Kampung Laingpatehi mendapatkan alokasi untuk 171 penerima, dengan tambahan pembangunan 5 unit pastori.

Fakta menarik dan bermanfaat

“Kami terus berupaya agar bantuan ini benar-benar menyasar mereka yang terdampak, sehingga seluruh masyarakat terdampak dapat tinggal dengan layak,” ujarnya.

Dari sisi teknis pembangunan, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi I, Recky Walter Lahope, menjelaskan bahwa pembangunan hunian telah mencapai 16%, dengan 36 unit rumah yang sudah selesai dibangun. Lahope juga optimis bahwa seluruh pembangunan dapat selesai sesuai target pada akhir Desember 2024.

“Kami bekerja dengan waktu yang ketat, namun tetap memastikan kualitas bangunan memenuhi standar yang telah ditetapkan,” ungkap Lahope.

Advertisment:

Selain itu, Penjabat Bupati Kepulauan Sitaro, Joi Oroh, juga mengungkapkan harapannya agar pembangunan ini bisa segera diselesaikan, sehingga masyarakat yang terdampak dapat segera kembali menjalani kehidupan normal.

“Saya berharap proses ini cepat rampung agar saudara-saudara kita dari Kampung Pumpente dan Laingpatehi dapat segera menempati rumah baru mereka dan melanjutkan kehidupan mereka dengan lebih baik,” kata Oroh.

Acara pencabutan undi ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Sitaro Denny D. Kondoj, dan Sekretaris Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan M. Arvan Ohy, yang semua memberikan dukungan penuh atas terlaksananya relokasi tersebut.

Dengan pencabutan undi yang berjalan lancar, masyarakat yang menjadi korban erupsi kini menatap masa depan dengan lebih optimis, berharap dapat segera memulai babak baru di hunian yang sedang dipersiapkan bagi mereka.


Artikel ini merupakan republikasi dari: zonautara.com