Connect with us

Bitung

Aksi Demo ASN Pemkot Bitung Selain Ditunggangi Aktor Politik Ternyata Langgar Sumpah Janji

Published

on

Demo sekelompk ASN Pemkot Bitung, Kamis (13/06/2024).

BITUNG, PANTAU24.COM–Aksi Demo yang dilakukan segelintir Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Bitung, Kamis (23/06/2024) ramai diperbincangkan.

Pasalnya, selain sarat kepentingan politik. Ternyata aksi tersebut telah terang-terangan melanggar sumpah janji sebagai ASN.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemkot Bitung, Alber Sergius Palengkahu kepada awak media.

Menurutnya, ASN telah bersumpah dan berjanji kepada negara untuk taat dan patuh terhadap Undang-undang.

“Bahwa saya akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan dan seterusnya,” ujar Albert mengutip sumpah janji ASN.

Alber juga menyayangkan, selain aksi damai itu menganggu pelayanan publik. Juga kata dia, para peserta aksi telah mengabaikan tugas mereka sebagai ASN.

“Aksi demo itu memang sedikit menganggu pelayanan publik di Kantor Walikota. Pun, para ASN yang menjadi  peserta demo itu mereka meninggalkan pekerjaan mereka sebagai ASN masih di jam kantor atau jam kerja,” sesalnya.

Dia mengatakan, seharusnya sebagai ASN tahu aturan jika memang ada aspirasi atau keluhan yang menyangkut dengan hak-hak atau pekerjaan sebagai ASN. Salah satu yang bisa dilakukan ASN adalah menyampaikan ke pimpinannya atau kepala perangkat daerah (KPD) tempat dia ditugaskan.

“Padahal bisa dengan cara baik-baik berkonsultasi atau bertanya kepada KPD masing-masing terkait apa yang menjadi keluhan-keluhan mereka. Bukan malah melakukan aksi demo yang ujung-ujungnya menganggu pelayanan publik. Apalagi ASN itu pelayan masyarakat,” ungkapnya.

Albert menuturkan, jika benar aksi yang dilakukan itu ternyata ditunggangi aktor politik untuk menjatuhkan pemerintahan saat ini. Maka kata dia, para ASN sebagai perserta aksi sudah menjadi korban dan telah dimanfaatkan.

“Sangat disayangkan jika aksi damai itu benar ditunggangi aktor politik. Yang korban justru para ASN yang ikut aksi demo tersebut. Mereka tanpa sadar telah dimanfaatkan hanya untuk kepentingan para aktor politik di belakang aksi tersebut. Dia berharap para ASN secepatnya sadar dan tidak lagi termakan hasutan-hasutan dari para aktor yang hanya memanfaatkan mereka dalam momentum saat ini,” pungkasnya.

Disisi lain, mencuatnya nama politisi Nasdem yang juga anggota DPRD Kota Bitung, Alexander Wenas diduga kuat sebagai dalang atau aktor dari aksi demo ASN pemkot Bitung itu terkuak saat para pendemo menyambangi Gedung DPRD Kota Bitung.
Para pendemo diterima oleh sejumlah angggota DPRD Bitung diantaranya dua Pimpinan DPRD Keegan Kojoh dan Nabsar Badoa, serta anggota DPRD Ramlan Ifran, Erwin Wurangian, termasuk Alexander Wenas.

Dalam pertemuan para pendemo dan lima anggota DPRD Bitung itu. Politisi Nasdem Alexander Wenas menjadi yang pertama mengutarakan isi hatinya. Dimana, Alexander Wenas yang dituding sebagai orang yang ada di belakang aksi demo itu langsung angkat suara dan memberikan klarfikasinya.

“Pertama saya ingin klarifikasi dulu soal beberapa hal. Saya fungsi sebagai anggota dewan adalah menerima aspirasi masyarakat tanpa kenal waktu 1 kali 24 jam. Saat ada beberapa ASN ingin berjumpa dengan saya, menyangkut menuntut hak mereka. Saya terus terang ada menerima itu. Karena ini menyangkut hak mereka. Karena kewajiban mereka telah diberikan kepada negara. Sehingga negara wajib membayar hak mereka,” ujar Wenas mengakui jika dirinya beberapa kali bertemu dengan sejumlah peserta aksi di kediamannya.

Wenas mengatakan, pertemuan dirinya dengan beberapa ASN yang terlibat aksi demo dipelintirkan oknum sehingga ramai di medsos.

Bahkan dia juga mengakui, jika selama tiga hari beberapa ASN datang ke rumahnya untuk menyampaikan aspirasi kepada dirinya selaku anggota DRPD Kota Bitung.

“Memang tiga hari saya menerima para ASN di rumah saya untuk menyampaikan aspirasi mereka. Saya tidak membantah itu. Dan itu hak saya sebagai anggota dewan yang dipilih oleh rakyat untuk menerima aspirasi-aspirasi, termasuk ASN ini, untuk menyampaikan apa yang mereka alami. Sehingga saya memberikan satu arahan jika bapak ibu menuntut hak, saya dukung. Tinggal saya berikan masukan,masukan dan arahan arahan, hingga terjadi lah hari ini,” terang Wenas.