Selasa (9/4) merupakan hari terakhir aktivitas pasar sebelum sebagian besar penjual mudik, pulang kampung untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga mereka.
Di pasar tradisional Senen, Puspita Sari, seorang ibu rumah tangga mengaku ia harus menyempatkan diri berbelanja pada saat-saat terakhir sebelum pasar tutup. Ia mengatakan, “Kalau tidak belanja sekarang, takutnya besok tidak ada yang berjualan, karena (penjual, tukang sayur) pulang kampung.”
Para pedagang mengaku antusias tahun ini karena penjualan mereka meningkat, meskipun mereka terkendala oleh ketersediaan barang-barang yang menyebabkan harga naik drastis. Daging, seperti daging ayam dan daging sapi, banyak menjadi incaran pembeli untuk hidangan Lebaran mereka.
Di pasar tradisional Senen, Vina Anastasia, seorang penjual daging ayam mengatakan, “Kalau soal ramai sebetulnya sama. Cuma, harga yang tahun ini sangat, sangat, sangat melambung. Untuk ayam, ayam mahal sekali. Semua (harga naik). Harga daging sapi saja, dari Rp130 ribu-Rp140 ribu, sekarang sudah menjadi Rp150 ribu (per kilogram). Semua harga naik.”
Beberapa pembeli mengatakan bahwa harga-harga terlalu tinggi. Sementara itu pembeli lainnya mengeluhkan kelangkaan beberapa bahan makanan di pasar.
Desi Rahman, yang berbelanja untuk keperluan warung makannya mengemukakan,”Cabe, bawang, semuanya mahal. Termasuk nangka juga, sedang kosong. Harganya jadi mahal. Biasanya Rp10 ribu sekilogram sekarang harganya Rp25 ribu per kilogoram. Itu pun langka barangnya. (Mau tidak mau harus dibeli), kita kan butuh, tapi tidak ada barangnya.”
Pemerintah Indonesia berusaha untuk mempertahankan stabilitas harga dan pasokan bahan makanan. Tetapi kenaikan harga-harga serta kelangkaan bahan makanan menjelang Idulfitri tidak terelakkan.
Sementara itu, jutaan orang memadati stasiun-stasiun kereta dan terminal-terminal bus, bandara dan jalan raya, sewaktu mereka pulang kampung untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga mereka. Kementerian Perhubungan memperkirakan kali ini adalah pergerakan orang yang paling besar dalam sejarah Indonesia. [uh/ab]
You must be logged in to post a comment Login