PERISTIWA
Debat Pilpres Beri Kesempatan Lebih Banyak Interaksi
Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mulai menyelenggarakan debat perdana calon presiden 2024, Selasa (12/12) mulai pukul 19.00 WIB. Debat yang akan dilangsungkan di kantor KPU ini menjadi momentum bagi publik untuk menilai para kandidat yang akan memimpin Indonesia dalam lima tahun mendatang. Dari sini, para kandidat akan diuji gagasan, serta visi dan misinya.
KPU telah menyiapkan 11 panelis dalam debat tersebut yaitu pakar Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Mada Sukmajati; pakar Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana, Rudi Rohi; pakar hukum tata negara Universitas Diponegoro, Lita Tyesta ALW; pakar hukum Universitas Andalas, Khairul Fahmi; dan pakar hukum tata negara Universitas Sebelas Maret, Agus Riewanto.
Selain itu ikut serta pula pakar hukum tata negara Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Susi Dwi Harijanti; Guru Besar Universitas Jember, Bayu Dwi Anggono; dan Ketua Komnas HAM 2017-2022, Ahmad Taufan Damanik. Ada pula Guru Besar Studi Agama Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Phil Al Makin; staf pengajar UIN Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto, dan Dekan Fisipol Universitas Gadjah Mada, Wawan Mas’ud.
Dalam debat pertama ini tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, akan beradu gagasan soal hukum, HAM, pemerintahan, pemberantasan korups, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik dan kerukunan warga.
Ketua KPU Hasyim Asya’ari memastikan debat pemilihan presiden 2024 akan memberikan kesempatan berinteraksi yang lebih banyak pada para kandidat.
Para penelis akan menyusun 18 pertanyaan. ”Itu kan ada enam segmen, berarti ada tiga pertanyaan yang disiapkan untuk masing-masing segmen. Masing-masing segmen ada tiga pertanyaan,” kata Hasyim.
Ditambahkannya, setiap capres akan dipersilahkan mengambil secara acak pertanyaan yang disiapkan.
“Setelah mendapatkan itu, misalnya kesempatan pertama calon A, itu kemudian calon B dan C diberikan kesempatan untuk menanggapi yang disampaikan oleh calon A. Setelah mendapat tanggapan dari kandidat lain. Calon A juga diberikan kesempatan untuk menanggapi balik,” ungkapnya.
Pengamat: Substansi Materi Pertanyaan Berperan Penting
Dosen Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Nyarwi Ahmad menilai keefektifan debat ditentukan oleh substansi dari materi-materi pertanyaan, apakah normatif atau berbasis pada data-data empirik, aktual dan tajam. Jika isinya hanya normatif maka masyarakat tidak akan mendapatkan apa-apa atau sulit membedakan posisi atau sikap capres dan cawapres atas kebijakan-kebijakan yang akan diambilnya lima tahun mendatang.
Selain itu, seberapa masing-masing kandidat bisa mengelola dan memanfaatkan proses di dalam debat itu secara maksimal dengan pilihan kata dan bahasa, istilah atau diksi yang lebih mudah dipahami oleh audiens yang lebih luas.
“Misalnya omong soal demokrasi, kalau omong soal teori, konsep, normatif soal demokrasi, masyarakat susah memahaminya misalnya soal indeks demokrasi, beda kalau berangkat dari isu-isu yang actual, yang dirasakan masyarakat,” kata Nyarwi.
Kemampuan moderator untuk mengelola percakapan antar pasangan termasuk mendalami atau mempertajam pertanyaan juga menentukan keefektifan debat. Nyarwi menilai waktu debat yang hanya 120 menit masih sangat kurang untuk menyelami gagasan capres/cawapres.
Jelang Debat, Tim Prabowo-Gibran Kumpulkan Mantan Aktivis 98 Yang Mendukung Mereka
Jelang debat capres, Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengumpulkan mantan aktivis 98 yang mendukung Prabowo-Gibran. Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengatakan kehadiran para aktivis 98 ini terkait tema debat capres pertama, yang salah topiknya adalah hak asasi manusia.
Para mantan aktivis itu menegaskan Prabowo Subianto bukan pelanggar HAM.
Mantan aktivis 98 yang dikumpulkan diantaranya Budiman Sudjatmiko yang merupakan mantan Ketua Umum PRD yang kini menjadi anggota Dewan Pakar TKN. Lalu dua politikus Partai Demokrat Andi Arief dan Rachland Nashidik. Ada pula Natalius Pigai yang merupakan mantan anggota Komnas HAM 2012-2017, yang mengatakan bahwa hingga hari ini Komnas HAM tidak pernah mencantumkan Prabowo sebagai pelanggar HAM.
Sementara Nusron Wahid menggarisbawahi masa lalu Prabowo sudah diselesaikan yang bersangkutan dengan baik.
“Karena setiap momen debat apalagi isu demokratisasi, HAM itu selalu dikaitkan dengan problem masa lalu yang sudah terkubur dengan baik, dan sudah selesai dengan baik terhadap berbagai tokoh, salah satunya pak Prabowo,” tegasnya.
Tim Anies-Cak Imin: Topik Debat Pertama Sudah Terangkum dalam Visi Misi
Juru bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Angga Putra, mengatakan topik hukum, pemerintahan, HAM hingga pemberantasan korupsi yang akan menjadi pembahasan dalam debat pertama, sudah terangkum dalam visi misi pasangan ini.
Dalam debat tersebut, Anies akan mengulas penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi yang kini menjadi sorotan. Akan ada pembahasan terkait meritokrasi para pegawai KPK dan langkah mengembalikan para pegawai yang tidak lulus tes wawasan kebangsaan. “Dan memperkuat kembali KPK di periode berikutnya,” ujar Angga.
Tim Ganjar-Mahfud: Narasi Utama Visi Misi Sudah Sejalan
Sejumlah narasi pun sudah disiapkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjelang debat perdana. Narasi utama yang ditonjolkan akan disesuaikan antara visi misi dan temuan-temuan di lapangan yang didapat Ganjar-Mahfud selama kampanye.
Jadwal debat capres-cawapres 2024 pertama dimulai pada 12 Desember 2023, dan akan berlangsung selama lima kali; dan yang terakhir dijadwalkan 4 Februari 2024.
Pada Pilpres 2019, lima kali debat capres-cawapres digelar dengan komposisi satu kali debat khusus cawapres, dua kali khusus capres, dan dua kali dihadiri capres-cawapres. Pada Pilpres 2024, sesuai UU Pemilu, ada tiga kali debat capres dan dua kali debat cawapres. [fw/em]
You must be logged in to post a comment Login