Connect with us

PERISTIWA

Erupsi Marapi, Korban Tewas Jadi 22 Orang

Published

on

Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, membenarkan kabar tentang bertambahnya jumlah pendaki yang tewas di Gunung Marapi, Sumatra Barat, yang hingga Selasa sore (5/12) telah mencapai 22 orang. Namun sampai saat ini baru 18 jenazah yang berhasil dievakuasi. Empat jenazah lainnya masih dalam proses evakuasi dari puncak Gunung Marapi.

“Informasi itu benar (22 pendaki tewas). Namun saat ini sampai pukul 18.30 WIB sudah terevakuasi sebanyak 18 korban yang meninggal,” katanya kepada VOA, Selasa (5/12) malam.

Total pendaki yang berada di Gunung Marapi saat erupsi terjadi mencapai 75 pendaki. Dari jumlah itu, 40 orang sudah dievakuasi dalam keadaan selamat dan telah kembali ke rumahnya masing-masing. Sementara 12 orang lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit lantaran mengalami luka-luka, terutama luka bakar, akibat erupsi Gunung Marapi. Dua puluh dua pendaki tewas dan satu orang lainnya masih dalam pencarian.

Fakta menarik dan bermanfaat

“Ini tinggal lima pendaki lagi, empat korban tewas sedang dalam proses turun dari gunung dan satu lainnya masih hilang. Saat ini tim masih turun ke bawah. Ini masih hujan lebat mungkin akan menjadi penghambat bagi tim untuk turun. Setelah reda mungkin akan dilakukan evakuasi kembali,” jelas Abdul.

Tim SAR melakukan pencarian korban Gunung Marapi, Sumatra Barat, 5 Desember 2023. (Courtesy: BPBD Sumatra Barat)

Menurut Abdul seluruh jenazah yang berhasil dievakuasi telah dibawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar di Bukittinggi untuk menjalani proses identifikasi. Lima jenazah telah berhasil diidentifikasi oleh tim dari Disaster Victim Identification (DVI).

“Sampai pukul 18.30 WIB lima pendaki telah teridentifikasi. Sedangkan, 13 lainnya masih diserahkan ke rumah sakit. Ini belum dapat data dari dokter tim DVI,” ungkap Abdul.

Sementara itu Polda Sumatra Barat telah membuka posko antemortem untuk mengidentifikasi para pendaki yang terjebak saat erupsi terjadi di Gunung Marapi.

“Kami meminta data-data otentik yang diketahui oleh pihak keluarga contohnya tanda lahir, dokumen-dokumen seperti akta kelahiran, ijazah, dan pakaian terakhir yang dipakai saat keluar dari rumah,” kata Kasubbid Dokpol Polda Sumbar, Eka Purnama Sari.

Gunung Marapi yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat, masih mengalami erupsi. Gunung berketinggian 2.891 mdpl ini tercatat oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), mengalami erupsi pada Selasa (5/12) pukul 06.24 WIB dengan amplitudo maksimum 25.2 mm dan durasi 80 detik.

Status Gunung Marapi di Level II Sejak Januari

Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebenarnya telah menetapkan status Gunung Marapi di level II pada bulan Januari lalu. Ini berarti masyarakat sekitar dan pengunjung tidak diizinkan melakukan kegiatan pada radius tiga kilometer dari kawah atau puncak.

Setelah penetapan status itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat sempat menutup jalur pendakian. Namun, pada Juli lalu, BKSDA Sumbar kembali membuka jalur pendakian setelah mendapat dukungan dari sejumlah pihak terkait.

VOA masih menelusuri hal ini mengingat prosedur standar yang ditetapkan seiring peningkatan status gunung berapi di Indonesia sudah sangat jelas. [aa/em]

Sumber: VOA

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply