Connect with us

PERISTIWA

TNI Enggan Gunakan Kekuatan Penuh Cari Pilot Susi Air yang Disandera KKB

Published

on

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono angkat bicara terkait pencarian pilot Susi Air, Philip Methrtens, yang telah disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan sejak awal Februari lalu. Yudo mengakui TNI enggan menggunakan kekuatan penuh hanya untuk menyelamatkan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu.

“Tentang pilot tetap kami melaksanakan pencarian. Saya tidak mau mengerahkan kekuatan TNI hanya untuk menyelamatkan pilot. Pilot tetap kami selamatkan dengan cara-cara yang persuasif,” kata Yudo di Jakarta, Minggu (9/4).

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, didampingi KSAD, KSAL dan KSAU menjawab pertanyaan dari wartawan setelah Rapim TNI 2023

Alasan utama yang membuat TNI enggan menggunakan kekuatan penuh adalah kekhawatiran timbulnya banyak korban jiwa.

“Karena kalau saya serang dengan kekuatan kita tidak ada artinya karena pasti banyak korban yang mati, termasuk pilotnya. Mereka (KKB) pasti sudah ancang-ancang kalau diserang TNI pasti pilot akan dibunuh oleh mereka. Nanti difitnah yang membunuh TNI atau Polri,” jelasnya.

Fakta menarik dan bermanfaat

Meskipun upaya pencarian pilot Susi Air itu tetap dilakukan, TNI-Polri saat ini lebih memilih untuk menyelamatkan masyarakat di Papua yang banyak diganggu oleh KKB.

Foto yang disebut TPNPB-OPM sebagai Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dan pasukan. (Foto: TPNPB-OPM)

Foto yang disebut TPNPB-OPM sebagai Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens dan pasukan. (Foto: TPNPB-OPM)

“Masih banyak permasalahan Papua yang harus kita tangani bersama. Pilot tetap jadi prioritas kita, tapi saya tidak mau menggunakan cara-cara militer atau perang karena kalau perang pasti banyak rugi. Banyak penduduk dan masyarakat yang menjadi korban karena sengaja digunakan KKB sebagai tameng,” ujar Yudo.

Bukan hanya itu, Yudo juga mengaku telah diminta oleh Penjabat Bupati Nduga, Namia Gwijangge, untuk lebih bersabar dalam pencarian pilot Susi Air.

“Jadi kita harus terus berhati-hati dan mengutamakan keselamatan jiwa masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah daerah. Penjabat Bupati Nduga yang selama ini terus meminta TNI bersabar. Dia (bupati) akan berusaha semaksimal mungkin supaya tidak timbul korban jiwa,” tandasnya.

Kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz, mengatakan pihaknya lebih memilih untuk menunggu kelanjutan pencarian pilot maskapai mereka.

“Tidak tepat bagi kami merespons sejumlah opsi langkah-langkah militer yang sedang dan akan dilakukan,” katanya kepada VOA, melalui pesan singkat, Minggu (9/4).

Sebelumnya, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, menawarkan akan membebaskan pilot Susi Air melalui jalur damai, asalkan TNI-Polri menghentikan operasi militer di wilayah Nduga.

“Untuk segera mengentikan operasi militer di wilayah Nduga dan kami fokus membebaskan sandera itu melalui jalur negosiasi damai. Kami siap melaksanakan itu,” katanya kepada VOA, Kamis (6/4). [aa/em]

Sumber: VOA

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply