Humas Basarnas Mataram, Agus Hendra Sanjaya, mengatakan kepada VOA bahwa upaya pemadaman kapal KM Kristin, yang berada kurang lebih sejauh 10 nautical mile dari pantai Ampenan, Nusa Tenggara Barat, masih terus dilakukan. Laporan kejadian itu diterima Basarnas Mataram sekitar pukul 16.07 WITA.
“Hingga saat ini masih terbakar. Kita masih menunggu proses pemadaman untuk memastikan keberadaan tiga orang ABK yang diperkirakan masih berada terjebak di dalam kapal,” kata Agus Hendra Sanjaya, dihubungi Minggu (26/3) malam.
Menurut Agus, upaya pemadaman dilakukan oleh kapal tugboat (TB) Makmur. Sementara dua kapal tugboat lain sedang bergerak menuju ke lokasi untuk membantu memadamkan api.
Pihak Basarnas Mataram telah mengerahkan satu Kapal Negara (KN) SAR RB-220 Mataram serta dukungan satu kapal dari Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) setempat. Upaya pemadaman berlangsung dengan dukungan cuaca yang mendukung yaitu ketinggian gelombang laut 0-0,5 meter.
“Cuaca mendukung hanya saja ini kan karena kapal tersebut mengangkut BBM itu kemungkinan membutuhkan proses pemadaman yang lebih lama,” jelas Agus.
Dalam pernyataan yang diterima VOA pada Senin (27/3) pagi, Corporate Secretary Pertamina International Shipping (PIS) Muh. Aryomekka Firdaus menjelaskan saat ini PIS fokus untuk pencarian dan keselamatan kru kapal MT Kristin serta investigasi lebih lanjut untuk mengusut tuntas penyebab insiden yang terjadi di kapal tersebut.
Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa MT Kristin tercatat memiliki 17 kru kapal di mana 14 kru langsung dievakuasi pada Minggu malam dan kini berada dalam kondisi selamat dan aman. Berdasar laporan terkini tim gabungan, dua dari tiga kru yang hilang telah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia.
Stok BBM Aman untuk 3-4 Hari
Pejabat sementara (Pjs) Area Manager, Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatim, Bali dan Nusa Tenggara, Taufik Kurniawan menjelaskan kapal pengangkut BBM, MT Kristin yang disewa oleh Pertamina Internasional Shipping, memuat 5.900 kiloliter Pertalite.
“Sedianya akan dilakukan loading di Terminal BBM (TBBM) Ampenan sebesar 2.700 kiloliter dan setelah diloading di Ampenan akan melanjutkan perjalanan untuk loading kembali ke TBBM Sanggaran sebesar 3.200 kiloliter,” jelas Taufik Kurniawan dalam sebuah rekaman video.
Pihak Pertamina, menurut Taufik Kurniawan, terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk upaya pemadaman kebakaran di MT Kristin.
Taufik Kurniawan memastikan stok ketersediaan BBM di TBBM Ampenan dalam keadaan aman untuk kebutuhan tiga hari ke depan dengan jumlah stok 3.200 kiloliter pertalite, begitu pula dengan TBBM Sanggaran memiliki stok 4.200 kiloliter untuk empat setengah hari.
“Untuk itu kami harapkan masyarakat tidak panik karena stok BBM di Pulau Lombok dan Pulau Bali, kami pastikan dalam keadaan aman, dan Pertamina melakukan segala upaya untuk memastikan stok di Terminal BBM Sanggaran dan Terminal BBM Ampenan dalam keadaan aman dan terjaga,” jelas Taufik Kurniawan.
Pertamina, kata Taufik, melakukan pengalihan suplai oleh kapal MT Olyvia dengan muatan 2.500 kilo liter Pertalite yang sedianya akan bersandar di TBBM Bima dialihkan untuk memasok kebutuhan di TBBM di Ampenan, Pulau Lombok. Sedangkan Kapal Pengangkut BBM Elisabet Satu membawa seribu kilo liter Pertalite diperkirakan akan sandar di TBBM Sanggaran, Bali, pada Senin (27/3). [yl/em]
You must be logged in to post a comment Login