Bolsel
Sempat Viral, Warga Bolsel ini Bantah Sebarkan Ajaran Sesat

BOLSEL, PANTAU24.COM-Baru-baru ini masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dihebohkan oleh seorang warga yang bernama Partin Botutihe, warga Milangoda’a Barat, Kecamatan Tomini, Kabupaten Bolsel yang diduga menyebarkan ajaran sesat.
Namun saat ditemui awak media, Partin Botutihe membantah tuduhan tersebut. Menurut Danggu sapaan akrabnya, apa yang beredar di masyarakat terkait dirinya yang menyebarkan ajaran di luar Islam adalah fitnah yang keji.
“Apa yang beredar itu sudah ditambah-tambah oleh mereka yang iri dengan saya. Niat saya baik yaitu menolong orang. Menolong pengikut Nabi Muhammad. Saya hanya melakukan pengobatan, dan cara saya mengobati memang seperti itu,” ungkapnya, saat ditemui di kediamannya di Desa Milangodaa Barat, Kecamatan Tomini, Kamis, 24 Februari 2022.
Danggu menambahkan, bahwa dirinya tidak pernah mengaku sebagai Allah SWT dan mengaku anak dan cucunya sebagai Nabi.
“Saya tidak mengaku Allah. Saya hanya mengobati dengan mengatakan kesembuhan ini karena Allah. Bukan saya yang Allah, tapi ada kata ‘Karena’ disitu, orang meganggap bahwa saya Allah,” ujarnya.
“Saya juga tidak pernah mengatakan bahwa anak dan cucu saya adalah Nabi. Saya hanya mengatakan bahwa mereka adalah perantara Nabi. Tidak mungkin kan Nabi bisa dilihat. Makanya Nabi butuh perantara untuk menyembuhkan, dan perantara itu mereka ini,” katanya, sembari menunjuk anak dan cucunya yang disebut sebagai perantara Nabi Isa dan Nabi Nuh.
Danggu pun berharap agar pemerintah kabupaten khususnya Pemerintah Kecamatan bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik, sehingga tidak menimbulkan multitafsir di masyarakat.
“Seharusnya pemerintah kecamatan mengundang kami untuk melakukan klarifikasi, dan kami pun siap jika di undang,” ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah terkait, baik Kesbangpol Bolsel, Pemerintah Kecamatan Tomini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bolsel, Kementrian Agama (Kemenag) Bolsel, dan Kepolisian Sektor (Kapolsek) Posigadan telah mengundang yang bersangkutan untuk dilakukan klarifikasi apa yang menjadi keresahan di masyarakat.
|Penulis: Reza Pahlevi

You must be logged in to post a comment Login