Connect with us

Bolmong

Sebagian Besar Masyarakat Bukan Menolak Divaksin Covid-19, Hanya Saja tak Punya Waktu

Pemkab Bolmong bekerjasama dengan jajaran TNI/Polri serta pemangku kepentingan lainnnya menggerakkan seluruh jajaran untuk menggenjot capaian vaksinasi di daerah itu.

Published

on

BOLMONG, PANTAU24.COM-Capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bolaang Mongondow terus mengalami lonjakan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Utara per 19 Desember 2021, capaian kumulatif vaksinasi Covid-19 Kabupaten Bolmong menyentuh angka 58,76 persen untuk dosis 1 (satu), 23,90 persen untuk dosis 2 (dua) dan 87,65 persen untuk dosis 3 (tiga) khusus bagi sumber daya manusia (SDM) kesehatan.

Capaian ini tentunya buah dari berbagai upaya dan terobosan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (pemkab) Bolmong di bawah kepemimpinan Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow dan Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk.

Seperti yang dilakukan belakangan ini. Pemkab Bolmong bekerjasama dengan jajaran TNI/Polri serta pemangku kepentingan lainnnya menggerakkan seluruh jajaran untuk menggenjot capaian vaksinasi di daerah itu.

Salah satu strategi paling ampuh yang dilakukan adalah dengan mengubah pola pelaksanaan vaksinasi. Seperti perubahan jam dari biasanya pagi hari, kini vaksinasi dilaksanakan pada sore hingga malam hari.

Bahkan, Bupati memerintahkan para Camat bersama stakehilder di tingkat kecamatan untuk door to door atau naik turun rumah warga yang diketahui belum divaksin Covid-19.

Fakta menarik dan bermanfaat

“Pola ini terbutki sangat efektif. Dan sejak itu diterapkan sangat mempengaruhi capaian vaksinasi harian di Bolmong,” kata Sekretaris Dinkes Bolmong, Yusuf Detu.

Fakta lain yang ditemukan dalam pola naik turun rumah adalah, bahwa ternyata sebagian besar masyarakat yang belum divaksin Covid-19 bukan karena tak mau. Tapi, lantaran tak punya waktu saja untuk datang ke lokasi-lokasi pelaksanaan vaksinasi.

Terbukti, pelaksanaan vaksinasi pada sore hingga malam hari menunjukkan tren kenaikan capaian yang sangat signifikan. Begitu juga dengan warga yang dikunjungi di rumah-rumah juga tak menolak.

“Ini membuktikan bahwa sebetulnya sebagian besar masyarakat itu bukan menolak untuk divaksin Covid-19. Tapi lantaran tak punya waktu saja untuk datang ke gerai-gerai vaksin. Apalagi mereka yang berprofesi sebagai buru harian yang notabene harus berangkat kerja pagi dan pulangnya sore bahkan bisa sampai malam. Tapi pada prinsipnya mereka mau divaksin,” ungkap Camat Lolayan, Abdulrivai Mokoagow.

Terobosan lain yang dilakukan pemerintah daerah bekerjasama dengan Polres Kotamobagu adalah dengan menyediakan doorprize atau hadiah berupa paket sembako kepada peserta vaksinasi yang beruntung. Masyarakat yang tak punya kendaraan juga tak perlu khawatir. Petugas kepolisian akan menjemput di rumah masing-masing, dan usai menerima suntikan vaksin juga diantar kembali.

“Kami menggunakan beberapa pola atau metode dengan sistem antar jemput. Jadi, setiap masyarakat yang diketahui belum dilakukan vaksinasi itu langsung didatangi. Kemudian, kami imbau dan kami ajak dan setelah selesai divaksin kami antar kembali di rumah masing-masing,” ujar Kapolres Kotamobagu AKBP Irham Halid SIK.(*)