Bolsel
Jelang Nataru, Harga Bapok di Bolsel Merangkak Naik
Kenaikan harga bahan pokok sering terjadi menjelang momen-momen tertentu, seperti natal dan tahun baru seperti saat ini.

BOLSEL, PANTAU24.COM-Harga sejumlah bahan pokok (Bapok) di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) terpantau stabil, hanya ada beberapa jenis komoditas yang mulai memperlihatkan tren kenaikan jelang Natal dan Tahun Baru 2021.
Kenaikan harga mulai terjadi minggu pertama Desember 2021. Data dari Dinas perindustrian, perdagangan, koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (disperindagkop dan UKM), bahan pokok yang mengalami tren kenaikan harga signifikan yaitu cabai rawit.
Kepala Disperindagkop dan UKM, Alsyafri Kadullah mengatakan, kenaikan harga bahan pokok sering terjadi menjelang momen-momen tertentu, seperti natal dan tahun baru seperti saat ini.
“Data minggu ini harga cabai tembus Rp 90.000 per kilo gram, sementara bahan pokok lain harganya masih stabil,” katanya saat ditemui di kantornya, Senin, 13 Desember 2021.
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya selalu turun kelapangan untuk mengecek secara berkala setiap minggu harga bahan pokok.
“Ini kami lalukan agar setiap minggu kami tau harga bahan pokok,” jelasnya.
Terpantau di pasar tradisional Desa Pinolosian Selatan, Kecamatan Pinolosian, harga cabai bahkan mengalami kenaikan 100 persen perkilogramnya.
Hal ini juga disampaikan Erni salah seorang pedagang. Menurutnya, harga bahan pokok mulai naik di minggu pertama bulan Desember.
“Bulan November itu harga-harga bahan pokok masih stabil, seperti cabai itu masih 40 ribu sampai 50 ribu per kilogram, setelah masuk minggu pertama bulan desember harga-harga mulai naik hingga mencapai 90 ribu per kilogram,” katanya saat ditemui, Sabtu 18 Desember 2021.
Tak hanya cabai, pedagang asal Dumoga ini juga mengatakan harga-harga bahan pokok yang mengalami kenaikan yaitu minyak kelapa, beras, dan bawang merah.
“Minyak kelapa kemarin 275 ribu per gelon, sekarang 285. Beras, bawang merah dan tomat juga naik tapi tidak banyak,” ujarnya.
“Kalau dari saya berharap harga tetap stabil, karna kalau harganya susah dijangkau pembeli, para pedagang bisa rugi karena dagangan tidak laku,” harapnya.
Tak hanya pedagang, pembeli pun mengeluhkan harga bahan pokok yang mulai naik. Melalui obrloan singkat dengan beberapa pembeli, sebagian besar mengeluhkan harga-harga bahan pokok yang mahal.
“Kalau kemarin-kemarin saya ke pasar, bawa uang 100 ribu bisa beli cabai, bawang merah, tomat hingga bawang batang. Tapi sekarang harus bawa uang lebih,” sahut seorang pembeli.
“Tapi apa boleh buat, mau tidak mau kami juga harus tetap membeli, hanya saja kalau dulu masakannya pedas, sekarang manis,” sambung pembeli yang lain.
|Penulis: Reza Pahlevi

You must be logged in to post a comment Login