Connect with us

Bolmong

Ketersediaan Vaksin Covid-19 di Bolmong Terbatas

Lambatnya pelaksanaan vaksinasi guru di Bolmong diakibatkan stok vaksin yang terbatas. Sehingga itu, pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga pendidik di gelar secara bertahap.

Published

on

BOLMONG, PANTAU24.COM-Meski sudah berjalan hampir 2 bulan, pelaksanaan vaksinasi yang menyasar para tenaga pendidikan (guru) di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) belum juga selesai. Hingga kini, Dinas Kesehatan Bolmong mencatat, sudah 1.681 guru mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) baik swasta maupun negeri yang telah menjalani vaksinasi dosis pertama.

Menurut, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Bolmong, Yusuf Detu, lambatnya pelaksanaan vaksinasi guru di Bolmong diakibatkan stok vaksin yang terbatas. Sehingga itu, pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga pendidik di gelar secara bertahap.

“Tahap pertama menyasar guru di wilayah Dumoga bersatu. Waktu itu masih menggunakan vaksin AstraZeneca. Kemdiaan sempat terhenti lantaran vaksin habis,” kata Yusuf, via pesan WhatsApp, baru-baru ini.

Tahap kedua, Bolmong kembali mendapatkan jatah 1.300 dosis vaksin merk Sonivac. Jumlah tersebut diperuntukkan bagi tenaga pendidik di wilayah Pantura yang meliputi Kecamatan Poigar dan Kecamatan Maelang, Kecamatan Passi bersatu (Barat dan Timur) serta Kecamatan Lolayan.

Ketersediaan vaksin tahap kedua ini juga tak mencukupi. Seperti di wilayah kerja Puskesmas Tungoi, Kecamatan Lolayan. Data yang diperoleh, dari total 205 sasaran yang tersebar di 26 sekolah, baru 100 orang yang divaksin dosis pertama sesuai jatah vaksin yang masuk.

Fakta menarik dan bermanfaat

Sama halnya dengan vaksinasi di wilayah kerja Puskesmas Passi Barat, Kecamatan Passi Barat. Dari total 245 sasaran yang tersebar di 30 sekolah, baru 99 orang yang disuntik vaksin.

“Sisanya masih menunggu stok vaksin dari provinsi. Kita sudah usulkan beberapa hari lalu,” pungkas Yusuf.