Bolsel
Stok Pupuk Subsidi Minim, Produksi Pertanian di Bolsel Bakal Menurun
Kelangkaan ini tidak hanya dirasakan di Bolsel saja, namun turut dirasakan para petani seantero nusantara

BOLSEL, PANTAU24.COM-Kelangkaan pupuk subsidi hingga kini masih terus menghantui para petani. Seperti di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), jika dipersentasikan, stok pupuk subsidi yang masuk ke distributor tahun ini hanya mampu memenuhi 10 persen kebutuhan petani.
Hal ini pun turut diakui Kepala Dinas Pertanian Bolsel, Marwan Makalalag saat ditemui di kantornya belum lama ini. Menurutnya, kelangkaan ini tidak hanya dirasakan di Bolsel saja, namun turut dirasakan para petani seantero nusantara.
“Stok pupuk subsidi yang disediakan pemerintah hanya mampu memenuhi sekitar 54 persen dari kebetuhan petani,” ungkapnya.
Diakui Marwan, di Bolsel sendiri, pada 2021 ini Bolsel hanya memperoleh jatah pupuk Urea 84 Ton, SP-36 10 Ton, NPK 36 Ton, ZA 10 Ton dan Organik 1 Ton.
“Jumlah tersebut jauh dari cukup dengan apa yang dibutuhkan para petani. Seperti Pupuk Urea, stok 84 ton sementara yang dibutuhkan petani sekitar 800-an ton. Oleh karena itu, kita berharap keterbatasan ini secepatnya bisa mendapatkan solusi,” bebernya.
Ia juga menambahkan, stok tersebut siap disalurkan kepada petani terdaftar dalam sistem Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
“SK ini merupakan salah satu persyaratan utama agar gudang-gudang dapat mulai mendistribusikan barangnya ke distributor dan kios. Di Bolsel sendiri ada dua kios, diantaranya Sukistar (Desa Momalia) dan Dua Saprodi (Desa Toluaya),” tukasnya.(*)
|Sumber: bumantara.id (media sindikasi pantau24.com)

You must be logged in to post a comment Login