Connect with us

Bolmong

Open Turnamen Bupati Cup 2020 Resmi Berakhir

Published

on

Open turnamen sepak bola Bupati Cup I tahun 2020 di Bolmong resmi di tutup

BOLMONG, PANTAU24.COM-Ajang Open Turnamen Sepak Bola Bupati Cup I tahun 2020 di Kabupaten Bolaang Mongondow di tutup secara resmi oleh Bupati Bolaang Mongondow, Yasti S Mokoagow yang diwakili Sekretaris Daerah, Tahlis Gallang. Penutupan yang dilakukan di lobi kantor Bupati Bolmong, Desa Lalow tetap memperhatikan protokol Covid-19, Selasa 29 Desember 2020.

Pada kesempatan itu, Tahlis menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi yang tinggi dari Bupati Bolmong kepada sejumlah seluruh pihak yang sudah terlibat dalam pertandingan Open Turnamen Bupati Cup I tahun 2020.

“Bupati menitipkan pesan, ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Dispora dan seluruh pihak yang sukses menyelenggarakan kegiatan ini. walaupun kegiatan ini sempat terkendala akibat Covid-19, namun kegiatan ini tetap sukses digelar,” kata Tahlis.

Baca Pula:  Rangkaian Penyusunan RKPD, Pemkab Bolmong Gelar Forum Konsultasi Publik

Selain itu Tahlis juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran TNI dan Polri yang sudah membantu terlaksananya kegiatan Bupati Cup.
“Kami juga menyampaikan teirma kasih kepada pihak Armed yang sudah memfasilitasi tempat dan juga pihak Polres membantu jalanya pelaksanaan kegiatan,” ujarnya.

Di sisi lain, Sekda juga menyapaikan alasan turnamen sepak bola Bupati Cup kandas di laga 4 besar lantaran pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19.

Fakta menarik dan bermanfaat

Menurutnya, pihak panitia sudah meyiapkan lapangan untuk pelaksanaan laga final. Tapi tetap saja, situasi dan kondisi tidak memungkinkan.

“Kami sudah berusaha agar pertandingan dapat dilaksanakan. Bahkan kami sudah memilih lapangan yang ada di Batalyon Armed agar penonton tidak membludak. Tapi tetap saja gagal digelar, lantaran ketentuan yang ada di TNI juga tidak memungkinkan,” terangnya.

Baca Pula:  Upacara HUT Korpri di Kotamobagu Terapkan Protokol Kesehatan

Panitia kembali menjadwalkan pelaksanaan diakhir tahun ini dengan harapan ada ruang. Tapi karena pandemi Covid-19 masih berlangsung jadi lagi-lagi gagal.

“Kalau kita tunda lagi, hingga tahun depan, maka hadianya tidak bisa dicairkan. Sehingga kami rapat dan memutuskan berdasarkan aturan yang ada di PSSI, dan kita sepakati bersama. Empat tim yang ada terbaik semua, persoalan juara satu, dua, tiga dan empat hanya karena cabutan. Tapi secara kualitas empat tim ini juara satu. Sehingga disepakati uang pembinaanya dibagi rata. Kalau pun dari awal kami bisa memprediksi ada Covid-19, maka kami sudah mencetak piala yang semuanya juara satu,” pungkas Tahlis.