Connect with us

Bolmong

Siswa Kelas Ujian di Bolmong Simulasikan Belajar Tatap Muka

Pada simulasi itu, hanya diikuti siswa kelas 9 atau kelas ujian. Sementara, untuk siswa kelas 7 dan 8 masih akan menerapkan metode Luring secara berkelompok di rumah.

Published

on

Simulasi atau uji coba dengan metode tatap muka yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Lolayan

BOLMONG, PANTAU24.COM–Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaaang Mongondow (Bolmong) berencana akan memulai melakukan aktivitas belajar mengajar tatap muka di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Namun sebelum rencana itu akan dilakukan, Dina Pendidikan mengawali dengan simulasi atau uji coba dengan metode tatap muka yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Lolayan, Kecamatan Lolayan, Senin 30 November 2020.

Pada simulasi itu, hanya diikuti siswa kelas 9 atau kelas ujian. Sementara, untuk siswa kelas 7 dan 8 masih akan menerapkan metode Luring secara berkelompok di rumah.

“Simulasi ini dilaksanakan dalam rangka persiapan KBM yang akan dimulai Januari 2021, sebagaimana pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI,” kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Rivai Mokoagow.

Baca Pula:  Selain Seroja, BMKG Minta Waspadai Dampak Siklon Tropis Odette

Rivai mengatakan, simulasi ini akan dilaksanakan selama 3 hari. Mulai Senin hingga Rabu. Ada pun maksud digelarnya simulasi ini yakni untuk melihat kekurangan dalam KBM tatap muka di tengah pandemi Covid-19.

Fakta menarik dan bermanfaat

“Alhamdulillah latihan ini berjalan baik. Mulai dari berbaris hingga pengaturan di dalam kelas semua dengan menerapkan Protokoler kesehatan. Setiap kelas maksimal 20 siswa. Sebelum masuk semua diukur suhu tubuh melalui Thermogun. Jika ada yang 38 derajat celsius, maka siswa tak boleh ikut simulasi,” jelas Rivai.

Baca Pula:  Aroma Melati di Manado Dikaitkan Dengan Gempa Bumi dan Tsunami?

Selain, kesiapan siswa untuk penerapan protokol kesehatan, Rivai menyebut satuan pendidikan juga berkewajiban menyiapkan kebutuhan untuk penerapan protokol kesehatan. Mulai dari masker, tempat cuci tangan, dan mengatur kursi siswa dengan jarak 1,5 meter.

“Sekolah juga telah menyediakan dan membagikan masker dan face shield kepada siswa, menyediakan tempat cuci tangan, dan dilarang kontak fisik termasuk bersalaman dengan siapa saja. Latihan ini dilaksanakan agar siswa terbiasa dengan hidup baru di lingkungan sekolah,” pungkas Rivai.