SULUT
Warga Tounelet harapkan penggerukan Danau Tondano untuk cegah banjir


PANTAU24.COM – Banjir yang melanda Desa Tounelet, Kecamatan Kakas, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, telah menyebabkan kesulitan bagi masyarakat setempat. Stevi Badu (48), seorang nelayan yang tinggal di desa tersebut, berbagi pengalaman dan pandangannya tentang penyebab dan solusi banjir ini.
Stevi Badu mengungkapkan bahwa, setelah banjir, masyarakat desa kesulitan mendapatkan air bersih.
“Kami butuh air bersih di desa ini. Tinggal ada satu rumah yang tidak kena, jadi kami ambil air bersih di sana, di rumah Royke Tuniwang,” ungkapnya, Rabu (11/6/2025).
Makanan juga menjadi masalah, karena masyarakat masih bergantung pada posko bantuan.
Stevi Badu khawatir bahwa banjir ini akan berdampak lebih besar lagi di masa depan, terutama jika tidak ada tindakan nyata untuk mengatasi penyebabnya.
Menurutnya, penyebab utama banjir adalah pendangkalan Danau Tondano.
“Jadi, mungkin solusi dari saya adalah pengerukan danau,” ungkapnya. Ia percaya bahwa penggerukan danau dapat mengurangi risiko banjir di masa depan.
Stevi Badu juga menyoroti masalah sampah yang menjadi salah satu penyebab banjir.
“Perilaku manusia beda-beda cari gampang buang ke danau, kebanyakan itu pampers bekas bayi,” jelasnya.
Ia berharap dengan penggerukan danau dan pengelolaan sampah yang lebih baik, banjir dapat dicegah di masa depan.
Ia menceritakan pengalaman hidup di sekitar Danau Tondano selama 48 tahun. Ia percaya bahwa penggerukan danau dapat meningkatkan daya tampung danau dan mengurangi risiko banjir.
“Kalau dikeruk daya tampung lebih besar lumpur bisa keluar,” tutupnya.
Stevi berharap bahwa banjir dapat dicegah dan segera diatasi, agar masyarakat dapat hidup lebih tenang dan nyaman. Selain itu, ia berharap pemerintah dapat memperhatikan masalah ini dan mengambil tindakan nyata, mengatasi penyebab banjir di Desa Tounelet dan sekitarnya.

You must be logged in to post a comment Login