SULUT
Ditemukan 14 titik tambang ilegal dalam kawasan TN Bogani Nani Wartabone di Mengkang

PANTAU24.COM — Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) bersama dengan Polres Kotamobagu, Kodim 1303 Bolaang Mongondow (Bolmong), Batalyon B Brimob Polda Sulut, Yon ARMED 19/105 Bogani, dan Sub DenPOM XIII/1-4 Bolmong menggelar operasi gabungan di kawasan hutan konservasi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Desa Mengkang, Kabupaten Bolmong, Kamis (22/05/2025).
Operasi gabungan dalam rangka penertiban Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) tersebut berhasil menemukan 14 titik tambang ilegal yang tersebar di tiga lokasi.
Personel yang terlibat dalam operasi gabungan segera membongkar tenda-tenda milik para penambang dan menyita sejumlah barang bukti, antara lain genset, alat dan perlengkapan pertambangan, serta peralatan memasak lengkap dengan akomodasi yang digunakan para penambang.
Kapolres Kotamobagu AKBP Irwanto SIK yang memimpin operasi gabungan mengatakan, tindakan tegas diambil untuk menghentikan seluruh aktivitas penambangan ilegal di kawasan hutan konservasi yang masuk dalam wilayah taman nasional.
“Kawasan ini adalah hutan lindung yang wajib kita jaga bersama. Oleh karena itu, pembongkaran dilakukan agar tidak ada lagi aktivitas PETI yang merusak lingkungan dan melanggar hukum”, tegasnya.
Lanjutnya, setelah operasi ini, pihak Polres Kotamobagu akan segera membentuk tim gabungan untuk melakukan patroli rutin di kawasan tersebut.
Selain itu, juga akan dilakukan pendataan terhadap pemilik lubang-lubang tambang tersebut untuk diproses secara hukum.
“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk terus melestarikan hutan lindung. Kami tidak akan berhenti sampai semua aktivitas ilegal di kawasan ini benar-benar hilang”, ucapnya.
Terpisah, Plt Kepala Balai TNBNW Askhari Dg Masikki mengungkapkan, penambang di lokasi tersebut diperkirakan sekitar 100 hingga 150 orang.
“Sebelumnya pada lokasi ini telah berkali-kali dilakukan upaya pencegahan baik secara preemtif dan preventif, maupun tindakan represif,” ujar Masikki saat dihubungi PANTAU24.com, Jumat (23/05/2025).
Adapun beberapa temuan di lapangan telah dibawa sebagai barang bukti guna proses lebih lanjut.
“Serta beberapa warga yang diduga sebagai aktor sedang dalam penyelidikan,” pungkasnya.

You must be logged in to post a comment Login