SULUT
Pembangunan infrastruktur di Kotamobagu diperluas hingga lorong dan perkebunan

PANTAU24.COM – Pemerintah Kota Kotamobagu memprioritaskan pembangunan infrastruktur berbasis kebutuhan warga pada tahun anggaran 2025.
Sebanyak 18 proyek jalan dan jembatan mulai dikerjakan, dengan sebaran pekerjaan yang menyasar kawasan permukiman padat hingga akses penghubung antar kelurahan dan desa.
Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), proyek-proyek tersebut didanai dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan dikerjakan oleh Bidang Bina Marga.
Tidak hanya pembangunan baru, sejumlah proyek juga berfokus pada pemeliharaan berkala dan peningkatan mutu jalan yang sudah ada.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR, Haris A. Momintan mengatakan, semua pekerjaan merupakan bagian dari upaya meningkatkan konektivitas dan kualitas layanan infrastruktur.
“Semua paket tersebut tersebar di beberapa kecamatan, dan sebagian besar sudah masuk tahap tender. Kami menargetkan seluruh pekerjaan rampung sesuai jadwal dan spesifikasi teknis yang ditetapkan,” ujar Haris, Senin, 7 Juli 2025.
Proyek-proyek tersebut tak hanya berorientasi pada ruas utama, namun juga menyentuh jalan-jalan lingkungan, kebun, lorong, hingga akses jembatan di kawasan padat dan terluar. Di antaranya pembangunan jalan kompleks Motoboi Kecil, penghubung AKD di Kopandakan I, hingga peningkatan akses ke pasar Poyowa Kecil.
Jalan-jalan perkebunan di Motoboi Kecil, Pobundayan, dan Bungko turut mendapat perhatian. Pembangunan jalan di wilayah ini bertujuan membuka keterisolasian akses tani, sekaligus menunjang distribusi hasil pertanian masyarakat.
Di sisi lain, pemeliharaan berkala juga menjadi porsi besar, seperti yang terlihat pada proyek Jalan Itantang di Kotobangon senilai Rp1,1 miliar, serta Jalan Pasar Poyowa Kecil dan Jalan Perbinda di Biga masing-masing Rp750 juta dan Rp1 miliar. Proyek lainnya mencakup rehabilitasi jembatan dan pembangunan jembatan gantung di Mongkonai Barat.
“Nantinya pekerjaan dilakukan dengan memperhatikan prinsip efisiensi, mutu, dan transparansi anggaran sesuai arahan Wali Kota Kotamobagu,” lanjut Haris. Pendekatan ini sejalan dengan komitmen kota untuk membuka akses pelayanan publik yang merata dan adil.
Sebaran proyek juga menunjukkan perhatian terhadap kawasan utara dan selatan kota. Di Pontodon, jalan lorong yang sebelumnya terabaikan kini akan diperkeras. Begitu pula di Matali-Poyowa Besar, peningkatan jalan akan mempermudah koneksi dua wilayah tersebut yang selama ini cukup padat aktivitas sosial dan ekonomi.
Untuk memastikan kualitas pekerjaan, pemerintah turut mengalokasikan anggaran untuk Survey Kondisi Jalan dan Jembatan (SKJ) senilai Rp200 juta, serta pemeliharaan rutin berbasis swakelola sebesar Rp650 juta. Ini menjadi langkah evaluatif agar pembangunan tidak hanya fokus pada fisik, tetapi juga pada kualitas dan keberlanjutan.
Berikut beberapa proyek yang akan dilaksanakan tahun ini:
- Pembangunan jalan lingkungan RT 07 Motoboi Kecil: Rp120 juta
- Pembangunan jalan lorong Tomboyo III Kopandakan I: Rp700 juta
- Pembangunan jalan Matali–Poyowa Besar: Rp200 juta
- Pemeliharaan eks kantor Bupati Bolmong: Rp600 juta
- Rehabilitasi jembatan Desa Poyowa Besar I: Rp110 juta
Dengan total nilai miliaran rupiah, program ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan warga atas infrastruktur dasar yang memadai.
Pendekatan pembangunan yang lebih menyentuh permukiman padat dan koneksi antarwilayah menjadi ciri kuat kebijakan infrastruktur tahun ini. Pemerintah juga mengajak masyarakat mengawasi bersama agar proyek benar-benar berdampak nyata.

You must be logged in to post a comment Login